S. Sujoyono 1984 ; Pameran Di Balai Budaya
Edisi: 47/13 / Tanggal : 1984-01-21 / Halaman : 58 / Rubrik : SR / Penulis :
APA modal terpenting seorang seniman? Kepercayaan pada diri sendiri," kata Pelukis S. Sudjojono, 70. Itulah yang selalu ditanamkan pelopor seni lukis modern Indonesia ini kepada murid-muridnya.
Dan itu memang terasa ada dalam pameran Sudjojono dan delapan muridnya, di Balai Budaya, Jakarta 9-l6 Januari ini. Sekitar 50 karya kedelapan muridnya, meski belum terasa benar kekhasan masing-masing, sudah menunjukkan keberanian berekspresi. Sapuan kuas - unsur paling penting dalam lukisan menurut Sudjojono - dari murid-murid yang bukan muda lagi itu (termuda 25 tahun tertua 80 tahun) boleh dibilang sudah mantap. Sudah merupakan sapuan yang ekspresif, bukan lagi sekadar cat yang menempel pada kanvas. "Lukisan adalah jiwa nampak," tulis Sudjojono 40 tahun yang lalu dalam buku Seni Loekis, Kesenian dan Sentman.
Sebelas lukisan Sudjojono sendiri, dari tahun 1980-an ini, sedikit banyak masih menampakkan karakter khasnya. Sapuan-sapuannya tidak halus, tapi cespleng. Misalnya Maya, 17 tahun, lukisan potret dengan model…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…