Sang Guru Dan Muridnya
Edisi: 06/14 / Tanggal : 1984-04-07 / Halaman : 26 / Rubrik : KRI / Penulis :
TAK ada penduduk yang sakit. Tapi mobil ambulans itu memasuki Desa Sungai Nangka dengan kecepatan cukup tinggi. Dan kemudian dari ambulans itu turun beberapa perawat pria, langsung menuju rumah Dukun Istadi yang beratap nipah. Suasana tiba-tiba berubah tegang ketika dua orang "perawat" mendobrak pintu sembari berteriak, "Angkat tangan!"
Perawat tadi, tak lain, petugas polisi dari Poltabes Medan. Begitu pintu terbuka mereka melihat para buron yang dicari sedang dalam suasana mistis: Delapan lelaki bertubuh kekar, dipimpin Istadi, 45, membentuk lingkaran sembari mengucapkan jampi-jampi. Ruangan dipenuhi asap kemenyan dan bunga warna-warni.
Dua orang buron, Gelora dan Nurdin, tak mau menyerah begitu saja. "Keduanya mencoba melawan,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…