Sebuah Seni Untuk Mati

Edisi: 11/14 / Tanggal : 1984-05-12 / Halaman : 37 / Rubrik : SEL / Penulis :


LIMA puluh orang bunuh diri setiap hari memang suatu prestasi. Di Jepang, tentu saja. Bahkan statistik Keisatsucho (Mabak Jepang) untuk tahun 1982 menunjukkan angka yang lebih. Pada tahun itu terjadi 21.288 peristiwa bunuh diri. Berarti 58 orang setiap hari.

Memang, letupan angka bunuh diri bukan monopoli Jepang. WHO (World Health Organization) mencatat 10 negara yang mempunyai angka bunuh diri yang besar, dan yang paling top malah bukan Jepang. Amerika Serikat,menurut statistik WHO, mencatat 27.294 kasus pada 1978. Jerman Barat, 1980,mencatat 12.868. Dan Prancis untuk 1978 mempunyai angka 9.158. Jepang sendiri sudah disebut. Tetapi, berdasarkan perbandingan jumlah penduduk,Jepang justru yang paling top. Dari 100.000 manusia di sini, 36 orang meninggalkan dunia ini akibat perbuatan sendiri. Soalnya karena bunuh diri di Jepang bukan semata-mata perbuatan orang putus asa. Jepanglah satu-satunya negara di dunia yang tradisinya mengenal sebuah seni yang sungguh tidak biasa ini: seni untuk mati.

Sebuah buku kuno, Hagakure (Daun Terpendam) namanya, adalah salah satu catatan penting tentang seni yang boleh jugalah Anda anggap sableng itu.

Buku itulah yang memperkenalkan istilah yang sangat terkenal: bushido (bu.shi= samurai; bushido = jalan samurai). Ini dikarang oleh seorang samurai sendiri, Tsunetomo Yamamoto (1659-1719), meski penulisannya dikerjakan oleh tokoh lain, Tsuramoto Toshiro. Yamamoto itu menghamba pada Nabeshima, seorang penguasa di Provinsi Kyushu pada zaman Tokugawa.

Tak dapat dikatakan bahwa Yamamoto penemu tradisi samurai: kebiasaan menghamba para samurai itu sudah dikenal jauh sebelum masa hidup sipengarang. kendati begitu, bisa dipastikan, Yamamoto-lah yang pertama menggariskannya menjadi spesifikasi yang jelas.

Hagakure tak hanya bicara tentang bunuh diri. Ia sebenarnya berisi kaidah-kaidah hidup seorang samurai; dari dasar-dasar falsafahnya sampai ke hal-hal kecil: aktivitas sehari-hari, petunjuk ketika minum sake (arak Jepang cara menasihati orang, kaidah percintaan dan pertapaan, bahkan analisa logika manusia menurut zamannya. Karena kelengkapan itu banyak peneliti asing menggunakannya sebagai salah satu buku pegangan dalam meneliti, paling tidak memperkirakan, mental orang Jepang. Dan jumlah kasus bunuh diri diJepang bisa dikatakan sebuah parameternya.

Memang, dengan tegar Hagakure menguarkan: akhir jalan seorang samurai adalah menemui mati. Dan ujung perjalanan itu tak sukar ditemukan, asal seseorang senantiasa "sadar maut". Karena itu dianjurkan seorang samurai senantiasa siap untuk mati: selalu menjaga kebersihan badan, - menyisir rambut, menggunting kuku tangan dan kaki, dan yang seperti itu.

Dasar bagi kesiapan yang begitu dramatis itu adalah ini: kesetiaan. Hagakure menekankan benar pasal itu - kesetiaan yang tulus dan sepenuhnya kepada majikan. Tertulis: Seharusnyalah seorang samurai senantiasa berpikir bagaimana ia bisa berguna bagi tuannya. Seharusnyalah ia bersumpah untuk setia secara mutlak.

Pada Perang Dunia ll, paham Hagakure diadaptasikan kelompok militer Jepang. Bala tentara Jepang itu dianggap kogun (serdadu Kaisar). Dan berdasarkan jiwa Hagakurepula banyak tentara Jepang melakukan bunuh diri.

Semua orang mengenal istilah harakiri atau seppuku - menusuk dan merobek perut yang dilakukan bila kemenangan tak lagi bisa diharap. Malahan bukan hanya pasukan Kaisar yang melakukan bunuh diri. Di Provinsi Okinawa, ketika pasukan Amerika Serikat mendarat, rakyat Kaisar ikut pula bunuh diri -shudan jiketsu, bunuh diri massal. Berarti rakyat Jepang - apalagi tentaranya-menunjukkan kesetiaan mereka kepada Kaisar.

Karena itu, ketika Hagakure muncul pada tahun 1716, begitulah dituturkan,kitab itu langsung beredar ke mana-mana. Para pemuda menggunakannya untuk membangun keyakinan - apalagi bila harus berangkat ke medan perang.

Pada masa modern, lingkungan tempat melihat tumbuhnya jiwa Hagakure ini, yang paling khas, konon lingkungan pegawai - baik negeri maupun swasta. Walau tidak dituntut, umumnya seorang yang bersedia jadi pegawai menyatakan sumpah untuk setia - dengan mutlak - kepada perusahaan tempatnya bekerja. Dan sumpah itulah yang bisa mendorong seorang karyawan melakukan bunuh diri. Di Jepang sudah sangat umum terdengar seseorang menghabisi nyawanya sendiri untuk menjaga nama baik perusahaannya itu.

Pernah, misalnya, seorang pejabat tinggi salah satu anak perusahaan Nissho Iwai yang raksasa itu melompat dari jendela tinggi sebuah gedung pencakar langit. Mati, tentu saja. Kisah bunuh diri pejabat eksekutif itu dimuat banyak media massa dan cukup menghebohkan. Pangkalnya, ia terlibat skandal dikantornya - entah apa. Dan ia agaknya tak dapat membayangkan dirinya keluar dari grup Nissho Iwai, walau sebenarnya tak bisa dikatakan ia kehilangan harapan dalam karier. "Ini perusahaanku yang abadi," tulisnya pada secarik kertas yang dibawanya terjun. Orang Jepang mengerti arti kata-kata itu: sebuah tanda setia.

Sekitar dua tahun yang lalu seorang polisi Provinsi Osaka juga bunuh diri. Pasalnya (dan ini tak terbayangkan untuk kita di Indonesia,walaupun Anda seorang polisi): ia malu karena sejumlah media massa membongkar kasus korupsi di lingkungan kepolisian Osaka. Padahal ia sama sekali tak punya sangkut paut dengan satu pun kasus korupsi. Ia merasa ikut bertanggung jawab karena ia pernah menJabat sebagai kepala polisi Osaka, itulah sebabnya.

Yang agaknya hampir sama dengan kasus Pak Polisi, meski kurang ekstrem, adalah bunuh dirinya seorang staf universitas terkenal Waseda Digaku karena terbongkarnya kecurangan ujian di lingkungan kerjanya. Ia juga mengantungi secarik kertas berisi pesan terakhir. Tapi ia tampaknya tak menemukan kata-kata terakhir. Hanya: Banzai! Artinya: Hidup!

Yang barangkali ikut mendorong angka bunuh diri melesat di Jepang adalah diterimanya, oleh masyarakat, ulah mencari maut itu dengan sikap yang setengahnya merestui. Bunuh diri dianggap ikhtiar minta maaf, selain cerminan sikap jujur dan setia. Karena itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…