Oasis Di Teluk Persia
Edisi: 24/14 / Tanggal : 1984-08-11 / Halaman : 49 / Rubrik : SEL / Penulis :
MENJELANG tengah hari, di kolam renang sebuah hotel bertaraf internasional di Al Manamah, Bahrain, ada panorama yang menarik. Kolam renang itu sendiri tidak terlalu besar. Namun, untuk ukuran Teluk Arab, kolam itu bisa jadi paling kosmopolitan.
Dalam serban berwarna putih, seorang laki-laki Kuwait, yang datang ke Bahrain untuk urusan real estate, tengah asyik bermain backgammon dengan seorang penjaja barang elektronik dari Jerman. Si Jerman ini tak canggung mengenakan celana renang kendati kawannya berpakaian serba tertutup. Permainan dimenangkan orang Kuwait yang memakai serban itu.
Tak jauh dari mereka, seorang bankir Swiss tertidur di kursi malas. Dua orang Kenya, dalam pakaian bisnis, sedang melamun di pojok, memandang ke kejauhan. Tiga orang nyonya berkulit pucat tengah asyik bergosip dalam aksen Inggris. Suami ketiganya adalah insinyur yang bekerja pada pengilangan minyak di kawasan Teluk. Di sudut yang teduh, dekat dengan panel tempat tergantungnya tujuh buah jam dinding perekam waktu di tujuh pusat keuangan di dunia, dua orang Jepang tengah asyik bermain pingpong. Agaknya pagi tadi mereka telah berhasil menanamkan modal.
Di kolam, tiga orang pramugari Sri Lanka berenang tanpa berkesudahan. Sampai-sampai beberapa orang Saudi yang tengah menikmati liburan mereka - pada Kamis sore dan Jumat - terbengong-bengong.
Tempat itu memang Bahrain. Menurut Encyclopedia Britannica nama itu berasal dari bahasa Arab Al Bahrayn, yang berarti "dua lautan". Selama ribuan tahun, Bahrain telah menjadi lintasan penting di kawasan Teluk Arab - yang dikenal pula dengan nama Teluk Persia. Di arena yang selalu diliputi krisis ketidaksetiaan dan peperangan, ia telah menjadi sebuah negeri yang dipercaya setiap orang - khususnya para penanam modal.
Daya tariknya selama berabad-abad telah menembus batasan dunia Arab. Tradisi ini telah menjadikannya sebagai negara paling bebas, paling kosmopolitan, dan permisif di kawasan Teluk. "Maka, orang-orang Arab Saudi bisa sedemikian santai, minumminum, lantas menggapai Timur Jauh untuk mendapatkan hiburan yang lebih semarak," tulis Anthony Weller, yang kemudian menuliskan catatan perjalanannya ke sana dalam koran Chicago Tribune April lalu.
Pas tengah hari, suasana tenang di kolam renang hotel itu mendadak koyak. Dari segala penjuru terdengar dengung azan. Dengan bergegas, orang-orang Kuwait dan Arab yang tadi asyik berleha-leha di pinggir kolam bangkit dan pergi.
Di luar, cahaya matahari menyilaukan mata. Di Government Road - tempat bercokolnya bank-bank internasional dan kawasan yang selalu memikat sekitar dua juta pendatang tiap tahun - corong masjid-masjid masih terus memanggil, memekikkan azan. Dengan kubah-kubah berwarna hijau pirus, menaranya terbuat dari batu bata jingga, sementara di pucuknya dipoles biru, masjid-masjid itu tampak seperti terpisah dari bangunan-bangunan berarsitektur Barat yang terlihat kaku.
Al Manamah, ibu kota negeri itu, adalah sebuah metropolitan dengan bangunan-bangunan modern terbuat dari kaca dan baja berhimpitan dengan suasana kota Persia yang sudah terbentuk berabad-abad lalu. Souk, atau pasar, menyediakan buah-buahan, binatang, dan keriuhan. Hanya beberapa menit berjalan kaki dari hotel, Anthony Weller sudah sampai ke sana. "Tapi," katanya, "suasananya berjarak berabad-abad lampau. Perbedaan dengan suasana di luarnya begitu tajam - dunia-dunia yang tak saling berhubungan."
Sejumlah apartemen dan bangunan perkantoran baru tumbuh di tepian Teluk. Dibangun atas jaminan bank-bank "lepas pantai" (offshore, karena jauh dari negeri asalnya), suatu hal yang menyebabkan Bahrain menjadi pusat perbankan internasional…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…