Benang Kusut Gkbi

Edisi: 24/14 / Tanggal : 1984-08-11 / Halaman : 70 / Rubrik : EB / Penulis :


BENANG kusut di tubuh Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), tampaknya, makin sulit dibenahi. Dibelit utang sekitar Rp 35 milyar, induk koperasi primer itu kini hanya memiliki kekayaan sekitar Rp 1,5 milyar. Kemelut bahkan sempat melanda rapat anggota tahunan (RAT), yang diselenggarakan di Jakarta, awal bulan ini.

Palin tidak, dua koperasi pembatik nasional (KPN) meragukan laporan keuangan yang disampaikan pengurus GKBI sebagai pertanggungjawaban di depan RAT tersebut. "Banyak keanehan dalam laporan itu," kata Mucharom, ketua KPN Surakarta.

Di antaranya Mucharom menyebut perbedaan harga pembelian benang, yang lebih mahal Rp 42.000 per bal dari harga sesungguhnya. Juga pembelian suku cadang, yang perbedaan harganya terpaut Rp 3,5 juta. Maka, "Ketika Pak Mucharom mengusulkan kepada RAT untuk membentuk badan peneliti keuangan, saya langsung setuju," sahut Marzuki, ketua KPN Klaten.

Usul itu meman ditolak sidang. Toh gabungan koperasi yang didirikan 36…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…