Pjpt I Memihak Konglomerat?

Edisi: 40/23 / Tanggal : 1993-12-04 / Halaman : 82 / Rubrik : EB / Penulis : MWA


ISU konglomerat kembali mencuat, dan seperti biasa bukan karena kinerjanya, melainkan lantaran hal-hal lain di luar itu. Dalam Kongres ISEI ke-12, yang berlangsung di Surabaya pekan lalu, terungkap bahwa hal-hal lain itu adalah efisiensi dan produktivitas ekonomi Indonesia.

Empat pakar dari Kampus Bulaksumur (Universitas Gadjah Mada), Dr. Budiono Srihandoko, Dr. Nopirin, Dr. Anggito Abimanyu, dan Dr. A.R. Karseno, menyajikan makalah "Inefisiensi di Balik Struktur Industri Indonesia".

Dari Jakarta tampil antara lain Dr. Rizal Ramly, pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, yang membawakan makalah "Kemerdekaan dan Tinggal Landas".

Hasil penelitian kedua tim itu sampai pada kesimpulan bahwa inefisiensi ekonomi Indonesia erat kaitannya dengan bisnis konglomerat di negeri ini.

Menurut Rizal, ekonomi Indonesia berambisi tumbuh di atas 10%, tapi tumbuh 7% saja sudah langsung memanas (overheated). Maka, terpaksalah didinginkan dengan kebijaksanaan uang ketat.

Mengapa ekonomi kita begitu rentan?…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…