Dari Granat Di Cikini Sampai Bom...

Edisi: 33/14 / Tanggal : 1984-10-13 / Halaman : 14 / Rubrik : NAS / Penulis :


TEROR bukan hal baru di Indonesia. Catatan sejarah Indonesia banyak sekali diwarnai pelbagai taktik teror yang dilakukan berbagai kelompok dan gerakan. Di awal revolusi fisik, misalnya, berbagai laskar dan kelompok sering menteror lawannya dengan menculik atau membunuh mereka.

Sewaktu Pemberontakan Madiun, 1948, PKI menteror masyarakat dengan secara massal membunuh banyak sekali kelompok agama, nasionalis, dan anggota ABRI - sebagian besar dengan mengeksekusi mereka di lapangan terbuka. Gerombolan DI/TII Kartosuwirjo di Jawa Barat dan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan juga menteror rakyat dengan menyerang dan membakar kampung-kampung, merampok, serta membunuh rakyat.

Teror dengan motif politis kemudian juga berkembang di Indonesia. Salah satu peristiwa yang paling mencengkam adalah Peristiwa Cikini. Pada 30 November 1957, pukul 20.55, lima buah granat dilemparkan ke arah Presiden Soekarno, yang malam itu menghadiri perayaan Lustrum III Yayasan Perguruan Tjikini di Jalan Cikini, Jakarta Pusat. Presiden Soekarno sendiri selamat, walau Ngationo, pengawal pribadi presiden, yang menamenginya, luka berat. Mayor Sudarto, ajudan presiden, juga terluka. Sembilan orang tewas, dan 104 luka-luka, banyak di antaranya murid sekolah yang herumur dibawah 15 tahun.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?