Kaisar Dan Cendekiawan
Edisi: 40/23 / Tanggal : 1993-12-04 / Halaman : 97 / Rubrik : TER / Penulis : DEWANTO, NIRWAN
KETIKA Tembok Besar Cina berdiri, sang pendiri, Kaisar Shih Huangti, memaklumkan perang kepada Suara Rakyat alias Min Ko. Sebab, telah beredar syair-syair yang ditulis Min Ko, menjeritkan "Kaisar menghisap darah kaum miskin" dan "setiap orang ingin meludahi muka Kaisar". Maka, di sebuah perayaan, seorang pemuda miskin yang (mem-)bisu ditangkap. Yakinlah sang kaisar bahwa ialah Minko, karena "kebisuan adalah alat perlawanan." Di pengadilan, pemuda itu dipaksa mengaku. Dan ia tak bisa karena benar-benar bisu.
Tapi yang tampil dalam karya penulis Swiss Max Frisch (1911-1991), yang diadaptasi oleh STB, bukanlah drama sejarah, melainkan ejekan dan kritik terhadap penulisan sejarah. Drama…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…