Pancasila Di Sekitar Gereja

Edisi: 36/14 / Tanggal : 1984-11-03 / Halaman : 24 / Rubrik : AG / Penulis :


INILAH saatnya, agaknya, umat Kristen untuk pertama kalinya menghadapi masalah yang sudah sejak lama dihadapi kalangan Islam. Yakni: bagaimana merumuskan secara lebih persis (atau lebih sesuai dengan tuntutan yang ada) hubungan antara agama mereka dan Pancasila. Perbincangan sekitar masalah asas tunggal, yang diamanatkan oleh TAP MPR untuk dijadikan dasar bagi semua ormas (organisasi masyarakat) di Sidang Raya DGI (Dewan Gereja-Gereja di Indonesia), yang usai Kamis pekan ini di Ambon, menunjukkan hal itu.

Masalahnya: apakah gereja memang sebuah ormas yang layak terkena asas tunggal itu. Dan apakah DGI juga ormas yang dimaksudkan.

Sudah cukup lama masalah ini diraba-raba di sana. "Saat ini gereja-gereja kita sudah mulai merasakan pentimgnya peningkatan, pengembangan, pemikiran teologis mengenai hubungan antara gereja dan negara," demikian dalam bahasa P.D. Latuihamallo ketua DGI 1980--1984. Dan sekarang, "Tugas itu sudah tidak dapat ditunda lagi," katanya kepada James R. Lapian dari TEMPO, yang terbang dari Jakarta untuk menyaksikan sidang sepuluh hari itu.

Gereja, dalam pengertian umat Kristen, memang bukan sekadar rumah ibadat seperti masjid. Mereka sendiri menyebutnya "tubuh Kristus" - dan ini berarti tidak kurang dari agama itu sendiri. Berhimpunnyaa para jemaah, dan pelayanan pendeta, dalam satu penjelmaan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…