Malaysia Kafir?
Edisi: 38/14 / Tanggal : 1984-11-17 / Halaman : 60 / Rubrik : AG / Penulis :
MENGIKUTI ibadat Jumat di Rusila, sebuah desa di Negara Bagian Trengganu, Malaysia, terasa seperti berada dalam setting pengambilan film November 1828. Hampir semua laki-laki yang hadir menggunakan serban dengan ekor kain di belakang. Tak hanya itu, pakaian mereka pun seperti laskar Diponegoro, jubah Arab berwarna hitam atau putih. Suasana abad lalu semakin terasa karena para Muslimin umumnya berjanggut dan berkumis.
Jumat itu, 9 November pekan lalu, sekitar 2.000 jemaah berhimpun. Masjid Rusila - yang tak seberapa besar tapi bertingkat dua - menjadi luber. Ratusan jemaah terpaksa bersimpuh di luar, dengan khusyuk menyebar di bawah pohon-pohon kelapa. Masjid itu sendiri dibangun hanya 200 meter dari garis pantai.
Di sekitar masjid, sejumlah besar kendaraan diparkir. Tak hanya mobil-mobil sedan, tapi juga - lebih banyak malah bis, bis mini, dan berbagai kendaraan angkut lainnya, yang menandakan bahwa para jemaah telah datang berbondong dari tempat-tempat yang jauh. Bahkan di sekitar tempat parkir itu tampak kemah-kemah dibangun.
Tak heran: Rusila, sekitar 14 kilometer dari Kuala Trengganu, ibu kota Negara Bagian Trengganu, sudah beberapa lama ini seakan-akan menjadi pusat PAS (Parti Islam Sa-Malaysia) yang dikenal radikal itu. Di sinilah basis Haji Abdul Hadi Awang, 37, ustad yang belakangan ini semakin melonjak kepopulerannya - kalau tak bisa dikatakan kepahlawanannya - yang dalam pucuk pimpinan PAS duduk sebagai orang ketiga. Ia, yang dipanggil Tok (datuk) Guru, adalah orator PAS yang paling penting. Pidatonya yang menggelegar terdengar ke seantero tanah air, kaset-kasetnya tersebar luas, dan nama serta gambarnya disiarkan koran-koran ke luar negeri.
Kamis, sehari sebelum salat Jumat itu, sebuah heboh yang melibatkan Tok Guru Abdul Hadi Awang - dan partai PAS-nya - memasuki saat penentuan. Hari itu raja Malaysia, Yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…