Negara Islam Dengan Satu Kursi
Edisi: 38/14 / Tanggal : 1984-11-17 / Halaman : 62 / Rubrik : LN / Penulis :
BAHWA partai sekecil PAS ternyata mampu menimbulkan heboh nasional sepintas lalu memang boleh mengherankan. Tapi isu yang dilontarkan, soal pengafiran, memang bukan main-main. Penduduk Melayu yang merupakan 53% warga negara, dan yang seutuhnya dikenal sebagai umat Muslimin, boleh saja diperkirakan akan terganggu - bila bukan terpengaruh. Setidak-tidaknya bila dalil-dalil orang PAS, yang terhitung formalistis dan sederhana itu, gampang dicerna kaum awam.
Tapi lebih mungkin adalah rasa sakit pada diri orang-orang pemerintah - Perdana Menteri Mahathir, terutama - yang boleh merasa difitnah justru dalam kedudukan perdana menterinya yang dikenal sebagai "kampiun islamisasi". Naik PM pada 1981, dokter yang sepenuhnya mendapat pendidikan dalam negeri itu antara lain dikenal sebagai satu-satunya PM Malaysia yang tidak punya pertalian khusus dengan Inggris - dan PM pertama yang menolak hadir dalam kerapatan Persemakmuran (Commonwealth). Juga yang dahulu, oleh perbedaan "cita rasa", antara lain, berusaha mendongkel PM Tunku Abdulrahman Putra - yang, sebagaimana banyak angkatan tua Malaysia, dikatakan lebih dekat gaya hidupnya dengan Barat. Semua itu seharusnya merupakan "karcis" bagi kalangan Islam. Apalagi, kemudian, islamisasi itu.
Tak heran bila sang PM meradang. "Siapa para pemimpin PAS itu, sehingga begitu saja menuduh orang lain kafir?" katanya di bulan Agustus lalu. Dan di Masjid Negara, Kuala Lumpur, sang PM, yang sebelumnya duduk sembahyang di bilik kiri serambi, dengan pakaian Melayu warna kuning gading, lengkap dengan teluk belanga dan peci, berkata kepada Agus Basri dari TEMPO, "Kita sudah berbuat lebih banyak dan nyata (dibanding orang PAS) kepada praktek Islami."
Anwar Ibrahim, tokoh pemuda Islam yang dulu "direkrut"-nya itu, bisa menjelaskan lebih terperinci "praktek-praktek Islami" yang dimaksud. Di ruang kerjanya yang kosong dari pajangan, di lantai empat Wisma Tani, Kuala Lumpur, menteri pertanian berusia 37 tahun ini bicara dengan suara tinggi, cerdas, dan lunak. "Mau dikatakan pemerintah belum menjalankan aturan Islam, kesungguhannya (faktanya) apa?" ia bertanya. "Mau dikatakan tidak mau mewujudkan institusi Islam, nah, itu sudah dimulakan!"
Ia lalu menyebut sistem baitul mal sebagal model pemungutan zakat yang telah dirintis juga pengkajian sejara dan kebudayaan Islan di semua universitas sejak 1983, yang juga memasukkan semu. mahasiswa non-Muslim. Juga bank Islan yang didirikan. Juga universitas Islam internasional. Dan lebih dari itu, "Saya lihat islamisasi itu suatu program total." Dan itu sedang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…