Di Sela-sela Guncangan Gempa

Edisi: 48/13 / Tanggal : 1984-01-28 / Halaman : 37 / Rubrik : SEL / Penulis :


INI cerita tentang Haicheng, sebuah kota industri berpenduduk 90.000. Ia terletak di Cina Utara, sebelah timur Beijing, dan sebelah utara Semenanjung Liaotung. Malam tanggal 4 Februari 1975, suhu di daerah itu cukup rendah dan mendekati titik beku. Meski begitu hampir tak seorang pun tinggal di dalam rumah yang hangat. Kebanyakan malah menahan cuaca dingin di berbagai tempat di alam terbuka, sambil menonton film-film yang sengaja diputar, seperti di musim panas saja.

Padahal, itu bukan suatu tamasya. Yang sebenarnya terjadi adanya ramalan tentang akan tibanya sebuah gempa bumi yang besar di daerah itu. Dan gempa itu memang benar terjadi. Pada pukul 19:36 malam itu, tanah terangkat dengan getaran panjang. Dan ketika bencana usai, tiap sembilan di antara sepuluh rumah rusak berat atau hancur. Tapi, untungnya, kurang lebih 100.000 jiwa terselamatkan - di dalam dan di sekitar kota. Berkat adanya ramalan.

Keberhasilan semacam itu konon diraih orang Cina beberapa kali di tahun-tahun kemudian, tapi sangat kurang penjelasan mengenai apa dan bagaimananya.

Di Uni Soviet, 1978, para ahli berhasil meramalkan dengan tepat akar terjadinya gempa dahsyat di Pegunungan Pamir, hanya beberapa jam sebelum gempa benar-benar tiba.

Tak pelak lagi, ikhtiar peramalan gempa yang ilmunya masih terbatas itu sangat menentukan bagi nasib jutaan manusia yang hidup di wilayah bumi yang rawan dengan guncangan.

Jumlah energi yang dibebaskan sebuah gempa sangat luar biasa. Energ gempa bumi besar Good Friday d Alaska, 1964, sebanding dengar 12.000 kali energi bom atom Hiroshima. Sebagai bandingan, pada letus an dahsyat gunung api St. Helens tahun 1980, jumlah energinya hanya sebesar 500 bom atom Hiroshima. Kedua jenis kekuatan alam itu hanya bisa dikalahkan dahsyat angin topan, yang bisa membebaskan energi sebanding setengah juta ton bom atom dalam satu hari ketika masih di atas samudra.

Toh di seluruh dunia, korban gempa bumi setiap tahun mencapai 10.000 hingga 100.000 orang, dengan kerugian harta seharga US$ 7 milyar. Jumlah korban memang bervariasi, tergantung pada lokasi gempa itu terjadi. Tahun 1976, misalnya, tercatat 700.000 orang mati - kebanyakan di Cina.

Gempa bumi bisa meratakan kota, seperti terjadi di Lisabon tahun 1755, dan seketika membunuh 800.000 orang, seperti terjadi tahun 1556 di Provinsi Shensi di Cina. Di Amerika Serikat, gempa paling tersohor ialah yang bangkit di San Francisco tahun 1906. Meski begitu yang berakibat paling besar ialah yang di dekat New Madrid, Missouri, AS, 1811 dan 1812. Gempa ini terdiri dari satu rangkaian, dan sempat mengubaharah aliran sungai besar Mississippi.

Tentu saja, California merupakan daerah kegiatan seismik paling aktif di AS. Negara bagian itu pernah mengalami 12 kali gempa besar sejak 1906; dan kini, para ahli malah memperkirakan bahwa suatu gempa besar akan melanda kawasan itu dalam dasawarsa mendatang. Berdasarkan suatu penelitian pemerintah daerah, jika gempa besar men jotos daerah sekitar Los Angeles, jumlah kematian diperkirakan akan mencapai 20.000 jiwa, kerugian harta US$ 69 milyar, dan semua kegiatan normal terhenti.

Sasaran yang dipegang kini, sebuah ramalan jangka pendek yang tepat, masih merupakan impian belaka karena ilmunya memang masih sangat muda. Seperti dikemukakan Prof. T.V. McEvily dari Universitas California di Berkeley, "Banyak ilmuwan kini menyadari bahwa kita masih di anak tangga paling bawah, dan bahwa kita sebenarnya tidak tahu cara meramalkan gempa bumi.

Di AS, di tepi barat Sungai Hudson, para ilmuwan di Pusat Pengamat Geologi Lamont-Doherty dari Universitas Columbia sibuk dengan komputer dan alat peremuk contoh batuan. Dan di lereng bukit sekitar Denver, di tengah Taman Menlo yang rindang di California, juga di berbagai laboratorium lainnya dari Ithaca, New York, hingga Palo Alto, California, semakin banyak ilmuwan merenung dan mencari. Di lapangan, para ilmuwan dan insinyur secepatnya menuju lokasi terjadinya suatu peristiwa seismik, hampir-hampir sebelum usai sebuah guncangan.

Mereka semua ingin belajar dan mengetahui bila di mana dan berapa kuat - gempa besar bakal datang. Ironis, memang, cara terbaik untuk belajar justru dengan mengamati sebuah gempa - kemudian mempelajari dokumentasi kejadian sebelumnya untuk menemukan suatu pola peristiwa yang mungkin bisa memberi petunjuk sebagai tanda waspada.

Jadi, sebenarnya apa itu gempa bumi? Ia adalah guncangan yang bangkit bila tegangan yang secara pelan-pelan menumpuk dalam kerak bumi tiba-tiba terlepas. Itu secara khas terjadi di sepanjang jalur rekahan batuan kerak bumi yang dinamakan patahan. Tegangan itu biasanya menumpuk di tepian bagian-bagian kerak bumi yang bergeser sepanjang suatu patahan.

Para ilmuwan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…