Secupak Tanah Di Tengah Kancah
Edisi: 51/13 / Tanggal : 1984-02-18 / Halaman : 53 / Rubrik : SEL / Penulis :
SEORANG bocah hitam memperagakan kemahirannya di jalanan. Sebuah bola karet disepaknya melambung, lalu ditahannya dengan kepala. Bola bermain-main di situ beberapa lama, kemudian ditendangnya dengan keras ke satu pojok.
Seorang anak perempuan, mungkin kakaknya, bertepuk riuh. Bocah itu tertawa senang - seperti tak sadar bahwa barangkali sebentar lagi ia sudah harus mempelajari bagaimana menembakkan peluru. Honduras sekarang memang lebih mementingkan kemahiran bertempur ketimbang memenangkan pertandingan bola.
"Para serdadu mengambil siapa saja yang dilihatnya sehat," tulis Mike Edwards dalam National Geographic, November 1983, mengutip seorang ibu di pasar Gracias, Honduras. Seorang penduduk desa menambahkan, "Seorang comandante memerintahkan Wali Kota mengumpulkan 25 orang muda. Pak Wali tak bisa menolak. Truk sudah telanjur datang. Anak-anak itu menangis karena harus meninggalkan ibu mereka. Ibu-ibu menangis karena ingin anak-anak mereka tetap di rumah."
Tapi tangis itu konon hanya sebentar. Ibu-ibu menjadi terbiasa. Anak-anak muda pun mulai asyik dengan mainan baru: peluru-peluru yang mampu meledak bagai mercon.
Tetapi, taman-taman hiburan tetap penuh. Pada liburan menjelang Paskah, Pantai Tela, di tepi Laut Karibea, penuh oleh pengunjung dari berbagai bangsa dan ras. Bermacam warna kulit Honduras tumpah di sini: merah tua Indian, hitam Afrika, putih Eropa. Kelompok-kelompok keluarga datang bergelantungan di bis-bis warna kuning dan dengan mobil-mobil mewah. Gadis-gadis ramping dalam pakaian renang model butik Miami dan para wanita campesino bebas berselancar dalam pakaian dalam. Milyuner dan penebang tebu berbaur di sini.
Ada kaus oblong bertuliskan M*A*S*H dan "100 Persen Bebas Gemuk" - dipakai seorang cewek yang sungguh gapuk. Semua doyan: sate lembu (model sana), es sirop merah jambu dan lembayung, serta kelapa muda.
Nyiur melambai, udara sejuk santai. Hanya patroli tentara - empat orang tiap regu dalam pakaian tersamar, tapi berpistol dan berkaraben - mengingatkan bahwa ada sesuatu yang mengganggu bidang kamtibnas di negerm itu.
Letak geografis turut memerosokkan Honduras ke dalam kemelut politik dan keamanan yang acap mewabahi Amerika Tengah. Di selatan ada pemerintahan Sandinista, yang mengambil alih kekuasaan di Nikaragua pada 1979 - dan yang semakin Marxis. Tentara kedua negeri pernah bentrok kecil-kecilan.
Lalu di barat daya, di El Salvador, pertempuran masih berlanjut antara pasukan pemerintah yang didukung Amerika dan laskar gerilya. Nikaragua dituduh menyusupkan senjata melalui Honduras teruntuk gerilyawan Salvador, sementara gerilyawan celaka itu sendiri didakwa melakukan teror di wilayah Honduras. Dengan Guatemala di barat daya, negeri ini juga terus cekcok. Maka jadilah Honduras kawasan cukup runyam.
Terjepit di antara negeri-negeri yang kian condong ke kiri, dan saling bentrok, tak ayal pemerintah Honduras semakin erat menggandul pada Amerika Serikat. Malahan menjadi benteng AS sekalian. Honduras pura-pura tak tahu ketika, melalui ambang pintunya, CIA mengirimkan kontrarevolusi ke Nikaragua. Berbareng dengan itu, negeri ini bersiap menampung ribuan pasukan AS lainnya dalam rangka meningkatkan manuver. Sementara itu kapal-kapal perang Reagan lalu lalang di sini. Negeri ini menerima dari sekutunya bantuan sebesar 134 juta dolar - 37 juta sebagai bantuan militer, dan sisanya bantuan ekonomi.
Honduras tampaknya memang memerlukannya. Dengan luas 112 ribu km (Jawa: 131.000 km2) dan dengan penduduk 4,2 juta, Honduras adalah negeri termiskin di kawasannya. Dan dilihat dari ramainya orang bersantai di Pantai Tela, negeri ini memang kelihatan lebih siap damai ketimbang untuk memukul genderang perang. Setidaknya itulah kesimpulan Mike Edwards, yang bersama Fotografer David Allen Harvey melongok ke sana.
Selama abad-abad penjajahan Spanyol di Amerika Tengah, dari 1500-an sampai 1821, Honduras adalah secupak tanah yang terbelakang dan berpenduduk jarang. Conquistador, sang penakluk alias Spanyol, mencoba menguras kekayaan melalui perburuan emas dan perak, meski tidak berhasil menemukan bonanza, harta karun melimpah-ruah. Hanya sejumlah orang Spanyol yang menjadi mapan, dan bertani. Serangkaian revolusi berdarah melanda negeri. Pemerintahan berganti tangan ratusan kali. Tapi persekutuan tuan tanah kaya dengan militer, khas Amerika Tengah, tidak pernah berhasil di sini.
Pada tahun-tahun terakhir ini landreform dijalankan kendati tersendat-sendat. Ada kebebasan pers. Buruh konon di jamin haknya pula. Pada 1981, sekitar 80% pemilih sah memberikan suaranya kepada presiden sipil yang mengakhiri pemerintahan militer yang sudah berlangsung 18 tahun. Meskipun demikian segepok besar masalah masih terus membuntut. Lebih dari separuh penduduk buta huruf. Pembangunan tercecer.
Dalam keadaan begitu, sosok Amerika Tengah yang sebuah ini lalu tampak menakutkan kaum penanam modal. Pariwisata telah pula menyusut - hanya menarik sedikit penyelam yang ingin berkhusyuk-khusyuk di perairan karang di sekitar Kepulauan Bahia, di lepas pantai Karibea.
Namun, banyak pula pengunjung yang memiliki perburuan lain, seperti yang diungkapkan Edwards. "Di hotel tempatku menginap di Ibu Kota, Tegucigalpa, berjubel kaum misionaris. Juga sejumlah pedagang senjata. Dan beberapa wartawan yang memburu berita perang."
***
Honduras lebih banyak merentangkan dirinya sepanjang pantai Karibea. Sementara di Samudra Pasifik ia hanya meletakkan ujung tumitnya - merupakan kawasan pesisir sempit antara Nikaragua dan El Salvador. Padang-padang sabana dan hutan basah menyerbu ke pedalaman sejak dari Pantai Nyamuk. Ke arah barat berbaris pucuk-pucuk pinus sejak dari kawasan Guatemala dan El Salvador.
Jalan Raya 1, urat nadi negeri itu, menggeliut ke barat daya dari Tegucigalpa. Jalan ini lalu turun ke kawasan hutan tropis…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…