Trauma Mao Di Rumah Tua
Edisi: 02/14 / Tanggal : 1984-03-10 / Halaman : 19 / Rubrik : NAS / Penulis :
SEBUAH Colt station berhenti di depan rumah nomor 14, Jalan Dr. Wahidin, Surabaya, Senin pekan lalu. R.M. Mardoso beserta tiga anak buahnya meloncat turun dan langsung menggedor rumah yang tidak terurus, di tengah perkampungan orang-orang kaya itu. Ia memanggil-manggil nama Thia sambil tetap menggedor pintu. Tiba-tiba, dari dalam rumah, ada balasan "Jangan masuk, kalian semua PKI." Pintu tetap tertutup rapat.
Halaman rumah yang ditumbuhi rumput ilalang setinggi dengkul semakin dikerumuni orang. Rumah yang tampak angker itu nyaris terkepung dari setiap sudut. Ada hansip, polisi, dan pendeta. Gersom Sutopo, pendeta dari Gereja Bethel, Surabaya, ikut memanggil-manggil nama Thia.
Seorang perempuan tua menyelinap di antara kerumunan orang banyak. Ia mengaku bekas pembantu di rumah yang kini dikepung itu. Ia mengambil batu dan mengajak orang lain mengikuti geraknya. Bukan melempari rumah, tetapi menuju sumur pompa tua yang karatan - dan tidak berfungsi. Batu itu diketuk-ketukkan di sumur. Aneh, mendengar bunyi itu, ia membuka pintu rumah. Langsung anak buah Mardoso - dari Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya - menyergap Thia. Perempuan kurus dekil itu memberontak dan berteriak-teriak, "Tolong, kami diculik PKI ...."
Pada saat Thia…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?