Pertunjukkan Sendratari

Edisi: 05/14 / Tanggal : 1984-03-31 / Halaman : 26 / Rubrik : TAR / Penulis :


PADA akhir 1970-an I Wayan Diya heran melihat Pugra, almarhum, penari topeng kenamaan dari Bali, terpaku menyaksikan tari bedaya di Sasonomulyo, Solo. Kata Pugra, menurut Diya, begitulah semestinya tari Bali yang baik.

Dua malam, Senin dan Selasa pekan ini, di Taman Ismail Marzuki, Diya memukau penonton dengan drama tari Tari Barong Garu Tanding, karya koreografinya yang mutakhir. Berangkat dari cerita rakyat Bali tentang tokoh semacam Calonarang tapi lelaki, Diya menampilkan tokoh legenda Bali yang hampir dilupakan. Yakni, Buta Sungsang (raksasa terbalik) pada adegan pembuka Garu Tanding. Raksasa terkutuk itu hanya bisa berjalan dengan tangan, sementara kakinya menjulang ke atas.

Menarik, menyaksikan polah tingkah penari yang harus menjadikan kedua kakinya bak dua tangan, sementara tangannya memainkan topeng raksasa di antara selangkangannya, sebagai kepala sang Buta Sungsang.

Sejak melihat Pugra menyaksikan tari bedaya itulah Diya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Diversions: Khas, Cerdas, dan Nakal
1994-02-05

Sedang tumbuh di eropa grup-grup tari kelompok kecil. salah satunya yang datang di jakarta pekan…

Y
Yang Terbebani dan Tak Terbebani Tradisi
1994-01-29

Sembilan penata tari pemenang lomba tari dinas kebudayaan dki jakarta mementaskan karya masing-masing di tim.…

B
Baguru ka Alam Tradisi
1994-06-04

Untuk ke sekian kalinya gumarang sakti diundang dalam festival internasional. tak salah pendekatan gusmiati pada…