Mendahulukan Yang "sepele"
Edisi: 05/14 / Tanggal : 1984-03-31 / Halaman : 74 / Rubrik : KRI / Penulis :
POLISI yang menganiaya belum juga di seret ke mahkamah militer. Tapi, anehnya, beberapa korban malah sudah duduk di kursi terdakwa, Senin pekan lalu, di Pengadilan Negeri Magelang. Itulah nasib yang menimpa Abdul Manan dan Affandi dua dari sebelas penduduk Nglawisan di Muntilan, yang November tahun lalu dianiaya polisi.
Padahal, akibat penyiksaan di Kepolisian Muntilan itu, empat penduduk mengalami luka cedera. Visum dokter menunjukkan: ada yang tulang iganya retak, penglihatannya berkurang, dan ada pula yang telinganya menjadi rada tuli, seperti Affandi. Penduduk memang telah dihajar dengan brutal, antara lain diharuskan mencabuti rambut "anu"nya sendiri sampai kelimis (TEMPO,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…