Menguak Misteri Andropov
Edisi: 45/13 / Tanggal : 1984-01-07 / Halaman : 14 / Rubrik : LN / Penulis :
FAJAR TAHUN Tikus, 1984, merekah tanpa kepastian tentang kesehatan Yuri Andropov. Teka-teki mengenai penyakitnya makin menggoda sejak presiden Uni Soviet itu tidak muncul lagi di depan umum selepas 18 Agustus tahun silam. Aneka jenis penyakit disebut-sebut menggerogoti Andropov mulai dan diabetes, gangguan penglihatan, Parkinson, dan radang ginjal."He ada nggak yang tahu apakah kesehatan Andropov sudah berangsur baik? canda kolumnis terkenal Art Buchwald dalam tulisannya, New Year's One Liners.
Pertanyaan ini sudah dijawab juru bicara Kremlin, Leonid M. Zamyatin, sebulan sebelumnya. Kata Zamyatin, "Andropov mulai pulih dari sakit selesma." Selesma? Pada perayaan Revolusi Oktober, orang-orang menyaksikan bagaimana poster besar Andropov sengaja dipasang untuk menggantikan dirinya. Dan keesokan harinya banyak surat kabar menampilkan fotonya sedemikian rupa hingga seolah-olah ia hadir pada upacara penting di Lapangan Merah itu.
Muslihat yang sama rupanya tidak mungkin diulangi terus-menerus. Tatkala Andropov juga tidak hadir dalam sidang Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet (PKUS) dan Soviet Tertinggi (Parlemen), akhir Desember lalu, media massa melaporkan apa adanya, singkat dan amat biasa. Pidato tertulis Andropov, yang memberi tekanan keras pada pembaruan bidang ekonomi, justru dimuat panjang lebar. Sealan kesehatan orang kuat Soviet itu, yang diduga menggawat, tidak perlu dikhawatirkar. oleh siapa-siapa.
Apa sebenarnya yang terjadi? Menjelang akhir Desember, staf kedutaan negara Barat di Moskow terlibat suatu kegiatan ekstra. Tiap pagi dan sore mereka mengintip iring-iringan mobil yang melintas cepat dari arah Kremlin ke sebuah rumah sakit di luar Moskow. Mirip konvoi pengawalan Brezhnev semasa hidupnya. Kesimpulan mereka: Andropov sudah kembali bekerja. Kegiatannya, menurut sumber Eropa Timur, terbatas pada kerja yang ringan-ringan saja. Tapi itu tidak mengurangi cerita yang beredar luas di Moskow: bahwa Andropov (tinggi sekitar 180 cm dan berat 90 kg) menjalani cuci darah secara berkala.
Kepada kantor berita UPI, seorang anggota Komite Sentral PKUS, yang tidak mau disebut namanya, mengakui kondisi Andropov membaik, tapi ia masih dirawat di rumah sakit. Anggota Komite itu membantah isu ginjal Andropov rusak, tapi ia menolak memberi keterangan lain. Akibatnya, penyakit Andropov sesungguhnya tetap rahasia.
Beberapa diplomat Barat, yang bergairah mengikuti perkembangan Andropov, berpendapat lain. Sakit presiden Soviet itu, kata mereka, parah sekali dan tak mungkin tersembuhkan. Diceritakan bagaimana dalam sebuah resepsi keregaraan di balairung St. George, Kremlin, para anggota Politbiro sengaja menjauh dari para tamu agar tak ditanya macam-macam mengenai Andropov. Seorang pejabat deplu AS berkomentar, "Uni Soviet saat ini tak ubahnya istana tanpa raja. Tak tahu siapa pengambil keputusan di sana?" Sumber-sumber Uni Soviet bahkan bersuara lebih tajam. "Rusia kini bagaikan pesawat terbang yang dikemudikan pilot otomatis."
Kiasan itu agaknya tepat sekali. Kekosongan yang berlarut-larut di pucuk pimpinan tertinggi Uni Soviet memang barulah sekali ini terjadi sepanjang sejarah negeri itu. Brezhnev, sekalipun sedang sakit parah, tiga hari sebelum ajalnya, masih tampil menyaksikan perayaan Revolusi Bolshewik. Sebaliknya Andropov. Ketika sorotan makin tajam diarahkan kepadanya, lengkap dengan ramalan kematian dan analisa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…