Setelah Mereka Belajar Dari Peristiwa Dili

Edisi: 33/23 / Tanggal : 1993-10-16 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : ABS


PENYAIR Emha Ainun Nadjib meloncat ke atas podium. Ia mengenakan pakaian hitam-hitam, seakan menggambarkan suasana dukacita. Lalu, suaranya pun melengking, membacakan puisi, yang diberinya judul Nipah-Nipah. "Nyatakanlah kebenaran, betapa pahit pun rasanya. Maka, kami duduk dan berdiri di sini, agar kami telan juga rasa pahit hati saudara-saudara kami di Banyuates, Sampang, Madura ...," teriaknya. Sekitar 1.500 mahasiswa dari pelbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, yang menghadiri acara di bulevard, di pintu masuk kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, menyambut meriah puisi itu, dengan teriakan atau tepukan.

Peristiwa Kamis pagi di Kampus UGM ini adalah aksi unjuk rasa untuk memprotes terbunuhnya empat petani di Sampang, oleh peluru aparat keamanan. Selain mendengar puisi dan pidato, hadirin pun membawa kembang, bendera merah putih, serta puluhan poster. Di salah satu poster, tertulis, "Basofi..., Mengapa kau tembak bangsa sendiri, bo...abo." Yang mereka tuju di sini tentu Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman.

Aksi unjuk rasa ini diprakarsai oleh sekelompok mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Purna Orde Baru (Gepur Deru). Di akhir acara, Gepur Deru menuntut agar Pemerintah membentuk sebuah komisi nasional yang independen untuk menangani apa yang mereka sebut sebagai peristiwa "Madura Berdarah". "Semoga bencana "Madura Berdarah", bencana Tanjungpriok, Lampung, Timor Timur, Haur Koneng, dan bencana pembangunan lainnya, menjadi pelajaran bagi kita untuk menjalankan pembangunan yang lebih bermoral dan beradab," kata Nirwan Ahmad Arsuka, mahasiswa Teknik UGM, Koordinator Gepur Deru. Aksi pagi itu masih berlanjut sampai malamnya, di Gelanggang Mahasiswa UGM. Saat itu, sekitar 1.000 mahasiswa melakukan salat gaib dan membaca Surat Yasin, mendoakan arwah korban. Acara ditutup dengan tahlil. Seribuan hadirin mengumandangkan lailaha ilallah, di udara terbuka yang temaram.

Beberapa hari sebelumnya, sejumlah mahasiswa Surabaya sudah mengunjungi kantor DPRD Jawa Timur. Mereka juga menyampaikan tuntutan yang sama: meminta agar Pemerintah membentuk tim penyelidik fakta yang independen untuk peristiwa Sampang. Mereka ingin agar aparat keamanan yang melepaskan tembakan ke arah ibu-ibu dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?