Tragedi Berdarah Untuk Sebuah Otonomi
Edisi: 16/14 / Tanggal : 1984-06-16 / Halaman : 21 / Rubrik : LN / Penulis :
KERUSUHAN berdarah yang disulut kaum separaus Sikh sejak April 1983 di Negarar Bagian Punjab mencapai puncaknya pekan silam. Sekitar 600 korban lagi tewas ketika tentara India, menjelang fajar Rabu minggu lalu, menyerbu Kuil Emas di Kota Amritsar. Tempat ibadah paling keramat golongan Sikh ini memang dijadikan tempat persembunyian dan pertahanan terakhir kelompok Sikh militan.
Di situlah Jarnail Singh Bhindranwale, 36, pemimpin yang memotori aksi berdarah untuk menuntut berdirinya negara merdeka kaum Sikh, menemui ajalnya. Kendati sang pemimpin, yang dijuluki "Khomeini Punjab", sudah mati, perlawanan kaum Sikh toh masih tetap berlanjut. Ribuan orang Sikh di berbagai tempat di India melakukan protes keras atas serbuan yang menyebabkan Kuil Emas rusak berat. Dalam waktu 24 jam setelah penyerbuan, 30 demonstran Sikh tewas di New Delhi, Kashmir, dan di Punjab sendiri.
Peristiwa berdarah di Amritsar merupakan puncak kemarahan orang-orang Sikh berhaluan keras menghadapi sikap pemerintah New Delhi. Sudah sejak Agustus 1982, kaum Sikh melalui partai mereka, Akali Dal, meminta otonomi lebih besar untuk Punjab, dan pengakuan bahwa Sikh adalah satu ajaran tersendiri, bukan cabang agama Hindu seperti tertera di dalam UUD India. Walaupun PM Indira Gandhi menganggap tuntutan itu masuk akal, ia menunda-nunda pengakuan karena mempertimbangkan perasaan pemeluk agama Hindu yang merupakan mayoritas penduduk India.
Siapakah kaum Sikh itu? Sikh berasal dari bahasa Sanskerta sisya yang berarti murid. Mereka ini penganut ajaran campuran antara agama Hindu dan ajaran Sufi Islam, yang didirikan oleh Guru Nanak, akhir abad ke-15 di wilayah Punjab. Ajaran yang mempercayai satu tuhan ini menolak penycmbahan bcrhala dan penggolongan berdasarkan kasta seperti dikenal Hindu. Penganut ajaran ini percaya para guru, yang berjumlah 10 orang, sebagai orang-orang suci mereka.
Nanak adalah guru pertama. Pendiri ajaran Sikh ini lahir tahun 1469 di dekat Lahore (sekarang wilayah Pakistan) dan dibesarkan dengan latar belakang pendidikan Hindu tradisional. Setelah dewasa ia berkelana ke Afghanistan, dan bekerja sebagai akuntan pada seorang pemimpin bangsa Afghan di wilayah Sultanpur. Di Sultanpur inilah Nanak mengaku mcndapat Wahyu Tuhan untuk memberikan pelalaran pada umat manusia. Konon, selagi mandi di sungai, Nanak pernah menghilang. Dan setelah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…