Konsorsium Tarif

Edisi: 16/14 / Tanggal : 1984-06-16 / Halaman : 71 / Rubrik : EB / Penulis :


SETIAP bulan, lebih dari 25 kapal, yang bertolak dari Indonesia ke Jepang dengan muatan tak berarti, sebelum kembali harus bersaing ketat memperebutkan muatan yang hanya 98.900 ton. Menurut Muktiono Ismo, presiden direktur Karana Lines, berlebihnya penawaran ruangan kapal itu, hari-hari ini, menimbulkan perang tarif sengit di antara pelayaran nasional. "Sampai-sampai, kami kini tidak tahu lagi berapa tarif sebenarnya," ujar Muktiono, pekan lalu.

Kenyataan suram semacam itulah yang kemudian mendorong Djakarta Lloyd, Samudera Indonesia, Gesuri Lloyd, Trikora Lloyd, Karana Lines, dan Admiral Lines membentuk konsorsium Djasagetrikal untuk melayani trayek Indonesia-Jepang (Asia). Hampir enam bulan lalu, di trayek Indonesia-Eropa juga didirikan konsorsium Djasagetri oleh Djakarta Lloyd, Samudera, Gesuri, dan Trikora. Tujuan keduanya sama:…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…