Utang Luar Negeri Kita Dan Bumn

Edisi: 33/23 / Tanggal : 1993-10-16 / Halaman : 84 / Rubrik : KL / Penulis : SYAHRIR


PENEGASAN Presiden Soeharto tentang utang luar negeri dan kesanggupan Pemerintah untuk membayarnya pada temu wicara Kirab Remaja Nasional III dua pekan lalu, menarik untuk disimak.

Tampaknya, penegasan Presiden tentang utang luar negeri yang kini mencapai sekitar US$ 75 miliar dikemukakan untuk menangkis kritik-kritik, yang menyebutkan seolah-olah generasi mendatang akan diwarisi utang yang amat sulit dipikul di masa depan.

Yang menarik dari penegasan Presiden adalah keterangan beliau yang menyentuh BUMN. Presiden menjelaskan sampai Desember 1992 aset proyek-proyek yang dibiayai pinjaman luar negeri, seperti pabrik semen, pupuk, baja, telkom, perhubungan, pos bernilai Rp 230 triliun. Kalau dinilai dengan dolar yang kursnya sekitar Rp 2.000 per satu dolar, proyek-proyek milik negara itu bernilai US$ 115 miliar.

Presiden menyatakan, kalau semua milik negara itu dijual, masih akan berlebih, karena pinjaman luar negeri Indonesia sekarang berjumlah US$ 70 miliar. Tentu yang dimaksud Presiden tentang kemungkinan penjualan milik negara itu bukanlah dalam pengertian proyek-proyek, tapi BUMN-BUMN yang menangani proyek-…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…