Pembalasan Si Pengemudi Ojek
Edisi: 28/14 / Tanggal : 1984-09-08 / Halaman : 67 / Rubrik : KRI / Penulis :
DUA tahun lamanya Achmad menunggu. Selama itu pula ia memendam, dendam atas kematian kakaknya, Syahlan Pane, 37. Tekadnya sudah kukuh: ia harus membalas kematian kakaknya dengan kematian pula bagi si pembunuh.
Secara kebetulan, suatu hari ia diberitahu nama pembunuh Syahlan Pane. Maka, bak cerita silat, ia menanti lawannya, Hasan, pada suatu pagi subuh, dengan golok tergengam erat di tangannya. Begitu Hasan muncul di Jalan Sicanang, Belawan, sekitar 26 km dari Medan, Achmad, 32, segera menyerang.
Yang diserang, yang sebenarnya bertabiat panas dan berangasan, tak sempat memberikan perlawanan.
Tak ampun lagi, ayunan golok Achmad pun merobek pipi, perut, dan sekujur tubuh Hasan. Terakhir, Achmad membabat semua jemari tangan dan kedua lutut korban, yang masih bergerak-gerak. Setelah korban tak berkutik, dia merasa puas. "Utang nyawa sudah saya bayar," ujarnya kepada Monaris Simangunsong dari TEMPO, di tahanan Polsekta Medan Belawan, pekan lalu.
Peristiwa pembunuhan ini,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…