Kisah Jagoan Di Rumah Dukun
Edisi: 40/14 / Tanggal : 1984-12-01 / Halaman : 13 / Rubrik : NAS / Penulis :
GADIS kecil Ella, 9, merapatkan tubuhnya ke tembok rumah sembari menangis sesenggukan, begitu melihat ayahnya datang dengan dikawal sejumlah polisi. "Jangan menangis, kalau menangis bukan anak jagoan," kata sang ayah menghardik. Ella mengangguk kecil, tapi air mata terus membasahi pipinya. "Jagoan" itu, Eddy Ramli, 43, adalah tersangka pelaku penting dalam peristiwa pengeboman kantor BCA di Jalan Gajah Mada yang tertangkap belakangan. Kehadiran Eddy di rumahnya, di Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat, Senin pekan ini, adalah dalam rangkaian rekonstruksi untuk melengkapi rekonstruksi sebelumnya, akhir Oktober 1984, yang dilaksanakan semasa Eddy Ramli masih buron.
Beberapa bagian dari rekonstruksi itu memang sudah terungkap dalam rekonstruksi sebelumnya. Ini dimulai 16 September, tiga hari setelah huru-hara di Tanjung Priok, ketika Tasrif,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?