Racun Bhopal Di Sekitar Kita

Edisi: 43/14 / Tanggal : 1984-12-22 / Halaman : 62 / Rubrik : LIN / Penulis :


BHOPAL menggaungkan tanda bahaya ke seluruh dunia. Yakni, industri yang menggunakan zat kimia beracun punya potensi bencana yang mengerikan. Hanya dalam waktu beberapa jam, Senin dinihari dua pekan lalu, 45 ton gas nethyl isocyanate (MIC), bahan pembuat pestisida, lepas dari tangki penyimpan yang bocor di pabrik Union Carbide, Bhopal, India. Langsung, dalam kawasan beberapa kilometer persegi sekitar pabrik, MIC menyebarkan maut.

Tak pelak lagi, ini musibah industri terbesar dalam sejarah. Hingga akhir pekan lalu, di kota berpenduduk sekitar 670.000 itu tercatat lebih dari 2.500 orang meninggal. Sekitar 4.000 dinyatakan kritis. Total, 150.000 warga Bhopal terkena gas beracun - yang masih hidup sebagian buta, sebagian terancam kebutaan, yang lain terkena infeksi pernapasan. Dan, tak kurang dari 3.000 ternak terbantai.

Bayangan maut itu mendorong sebagian penduduk mengungsi - dengan kereta api, bis, gerobak, jalan kaki. Kawasan sekitar pabrik pestisida Union Carbide kosong dan sepi. Bahkan, menjelang kawasan pabrik dan sekitarnya diamankan, yaitu disemprot dengan air dari udara, Minggu pekan ini, tak kurang dari 100.000 orang lagi meninggalkan ibu kota Negara Bagian Madya Pradesh ini, menghindari bahaya yang mungkin terjadi.

Malapetaka ini membuat pemerintah Madya Pradesh tak cuma menuntut ganti rugi US$ 15 milyar. "Pabrik ini akan dipindahkan dari Bhopal untuk selama-lamanya," kata Arjun Singh, ketua menteri Madya Pradesh. Agaknya, pemerintah berbulat tekad mengusir sarang maut dari kota yang mempunyai masjid terbesar di India ini Taj-ul-Masjid.

Dan sampai Senin pekan ini maut memang sudah dijinakkan. Udara sekitar pabrik dibersihkan dengan penyemprotan air dari pesawat terbang. Sisa-sisa MIC dalam tangki penyimpan dinetralisasikan, antara lain direaksikan dengan carbon tetracloride, hingga tak berbahaya lagi.

Tapi pengaruh musibah itu tak cepat dilupakan orang. Pekan lalu, pihak Prancis menolak sebuah kapal dengan muatan MIC untuk berlabuh. Buruh pelabuhan di sana menolak membongkar muatan itu.

Di Indonesia, gaung Bhopal seolah menyentak kita. Presiden Soeharto sendiri, Kamis pekan lalu, berpesan kepada Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH) dan Menteri Perindustrian, agar kita hati-hati menangani perkembangan industri. Jangan memillh proses yang murah tapi membahayakan lingkungan, kata Presiden. Yang penting, kita membangun industri modern dengan risiko sekecil-kecilnya.

Presiden, tentu saja, tak mengada-ada. Sebab, Indonesia, yang kini memiliki 16 pabrik pestisida, setahun menghasilkan sekitar 112.500 ton pestisida. Sampai tahun 1984, memang, racun Bhopal MIC tak hadir di sini. Sebab, pabrik-pabrik pestisida itu, termasuk yang terbesar, PT Petrokimia Gresik, langsung mengimpor bahan bakunya. Yaitu yang disebut carbamate, yang bahayanya lebih kecil dibandingkan MIC. Peresmian PT Petrosida - anak perusahaan PT Petrokirnia Gresik - pada Oktober lalu oleh Presiden, menyebabkan bahan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…