Cerita Dari Tanah Kelahiran

Edisi: 03/13 / Tanggal : 1983-03-19 / Halaman : 16 / Rubrik : NAS / Penulis :


GEMURUH tepuk tangan yang terdengar dan televisi dan radio seusai pelantikan Soeharto sebagai presiden RI belum sirap, tatkala dari rumah-rumah penduduk suara keplok ramai terdengar menyusul. Anak-anak berhamburan keluar rumah sambil berteriak-teriak. Spontan, tanpa komando, bendera merah putih dikibarkan di depan semua rumah. Hari itu, 11 Maret 1983, suasana cerah dan gembira memayungi Dukuh Kemusuk, Kelurahan Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta.

Kegirangan itu bisa dimaklumi. Hari itu Soeharto, putra kelahiran Kemusuk, dilantik untuk keempat kalinya menjadi presiden RI. "Begitu acara selesai, kami beramai-ramai mengirim ucapan selamat kepada Bapak Presiden langsung ke Istana," kata Soekardi, anggota LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa) Argomulyo. "Biasanya kami menerima balasan ucapan terima kasih," tambahnya.

Presiden Soeharto tampaknya dijadikan teladan di desa kelahirannya itu. "Di sini semua orangtua menasihati anaknya agar rajin bersekolah supaya bisa menjadi 'priyayi agung' seperti Pak Harto dan Pak Probosutedjo," kata seorang penduduk.

Sarana pendidikan memang bukan suatu masalah buat Argomulyo yang mempunyai penduduk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?