Bertapa, Tapi Bukan Di Gua
Edisi: 07/13 / Tanggal : 1983-04-16 / Halaman : 26 / Rubrik : AG / Penulis :
DIAM-diam ada yang berulang tahun: Pertapaan Rawaseneng, di Temanggung, Jawa Tengah, 1 April lalu. Ini satu-satunya pertapaan Gereja Katolik di Indonesia - dari satu ordo (tarekat) yang para anggotanya memang hanya bertapa. Namanya: Ordo Trappist. Jumlah mereka pun hanya sedikit; sekarang ini 30 rahib dan calon rahib, termasuk empat yang berkebangsaan Belanda.
Terletak antara Gunung Sindoro dan Gunung Ungaran, 527 meter di atas muka laut, kompleks 20 ha itu dikelilingi lembah. Dua buah jalan tanpa aspal, sepanjang 6 km dari Kecamatan Kandangan, menuntun orang ke sana. Dan dari tempat sayup-sayup itulah terdengar suara lonceng secara teratur, sejak pukul 03.00 dinihari sampai 9 00 malam. Lonceng itu menandai tiap perpindahan dalam acara rutin mereka setiap hari.
Puku103.00 itu mereka bangun, dan seperempat jam kemudian memulai ibadatpertama. Berikutnya acara ibadat, doa pribadi, "bacaan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…