Pausnya Ikan Paus

Edisi: 13/13 / Tanggal : 1983-05-28 / Halaman : 45 / Rubrik : SEL / Penulis :


KESEPIAN mencekam Teluk Massachusetts. Seekor ikan paus mengambang di bawah lunas perahu motor yang ditumpangi biolog Amerika Serikat Roger Payne dan kawan-kawan.

Tidak jauh dari perahu yang terapung tenang itu, tiga ekor ikan paus berpunuk mendadak muncul, di sisi kiri dan kanan, ke permukaan laut. Panjang badan ikan-ikan paus itu 40 kaki lebih -- empat kaki lebih panjang dari perahu Payne. Masing-masing ikan itu berbobot sekitar 50 ton.

"Jika mereka menyeruduk, jangan pikir panjang lagi, langsung terjun ke laut," bisik Payne kepada Natalie Angler. "Jika tubuhnya menimpa perahu ini, kita dan perahu akan remuk berkeping-keping," sambungnya.

Natalie pucat pasi. Wartawati cantik ini memang orang baru di perahu itu. Ia mengikuti Payne dan kawan-kawannya untuk membuat cerita bagi majalah Discover- terbitan April lalu.

Tiba-tiba suasana yang mencekam itu koyak oleh semburan-semburan air. Dua ekor ikan paus menyeruak ke permukaan dengan mulut menganga lebar. Di dalam mulut kedua makhluk laut raksasa itu tampak sejibun udang kril. Dan lidah yang berwarna jingga itu, ya ampun, lebih lebar dari tempat tidur king size. Di seputar mulutnya berjumbai misai penapis. Air laut mendadak meluncur masuk ke dalam mulut yang menganga itu dan kemudian mengatup. Lalu paus berpunuk itu menyuruk lagi ke dalam laut.

Tapi ikan paus yang lain segera nongol. Agak jauh di sisi kiri, paus dari jenis berbintik putih mengepakkan ekornya di permukaan air -- suaranya ribut benar. "Rasa takut berbaur dengan ketakjuban," tulis Natalie. Di sekitar perahu tampak selusin ikan paus.

Orang-orang di perahu memekik, tertawa, menahan napas, terkesima. Namun tidak ada yang melebihi kebahagiaan Payne. "Ia malah tampak lebih tenteram dikelilingi makhluk laut raksasa itu," tutur Natalie.

"Banyak orang enggan mengakui, betapa fantastisnya pengalaman berada di antara ikan-ikan paus," kata Payne. "Saya sendiri, terus terang, benar-benar sudah gandrung pada makhluk berlendir itu. Mereka tampak lembut, seperti segumpal awan yang memintas."

Sudah 15 tahun Payne membuntuti ikan paus, mencatat, dan memberikan kuliah-kuliah mengenai mamalia itu. Ia mengamati paus bermain, cekcok, bercumbu dan bergumul, merawat anak-anak, dan pelbagai tingkah laku lain dalam masyarakat mereka.

Payne, 48 tahun, melakukan penelitian bioacousticks studi tentang bagaimana binatang itu memanfaatkan suaranya. Beberapa tahun lalu ia sudah mengumpulkan fakta bahwa beberapa paus -- jenis sirip punggung, biru, minkes, dan seis -- berkemungkinan mengirimkan sinyal-sinyal berfrekuensi rendah sejauh ratusan, bahkan ribuan mil kepada sesamanya. Umpamanya mengabarkan lokasi makanan, kesediaan kontak seksual, dan hal-hal penting lainnya.

Ini menandakan beberapa paus tidak hidup menggerombol pada satu tempat tersendiri. Melainkan meliputi kawasan luas yang mengandung sumber makanan, di lautan tertentu. "Jalur ini terbagi buat dua ratusan ribu paus," tutur Payne.

Kegandrungan Payne terhadap paus telah berkembang menjadi semacam semangat suci menentang pembantaian binatang itu. Karya ilmiah dan kuliah-kuliah yang diberikannya di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…