Mencari Ilmu Ke Matahari

Edisi: 15/13 / Tanggal : 1983-06-11 / Halaman : 18 / Rubrik : ILT / Penulis :


DEMAM gerhana matahari kian memuncak menjelang Sabtu pekan ini. Puluhan lokasi pengamatan dipersiapkan. Sementara mereka yang terutama berkepentingan dengan peristiwa alam yang langka itu, berangsur-angsur tiba. Mereka-itu para ilmuwan, terutama para astronom, berasal dari negeri-negeri teknologi dan ilmu maju.

Salah satu pusat utama pengamatan gerhana matahari ini ialah Desa Tanjung Kodok, wilayah pantai di Kabupaten Lamongan, 71 km dari Surabaya. Sekitar 7 buah batu, menyerupai bentuk kodok, seperti menghadapkan moncongnya ke laut. Di bawahnya, air iaut tampak bening dikelilingi pohon kelapa dan pohon siwalan yang tumbuh di pantainya. "Betapa indah tempat ini," gumam salah seorang anggota tim dari Amerika Serikat, yang beberapa waktu berselang mendarat di tempat terpencil ini.

Betapapun terpencil, dan lebih cepat dicapai melalui Tuban ketimbang ibu kota Kabupaten Lamongan, agaknya Tanjung Kodok mi punya keistimewaan bagi para pengamat gerhana. "Dari tiga lokasi, akhirnya kami pilih tempat ini," ujar Dr. Morris Aizeman, koordinator tim AS dari NSF (National Science Foundation).

Sudah tentu pilihan jatuh bukan karena cantiknya alam. Tanjung Kodok langsung berada di bawah garis tengah lintasan bayangan gerhana nanti. Tapi juga, di saat terjadi gerhana sekitar pukul 11.00 WIB, matahari berada di posisi tertinggi -- sesuatu yang menguntungkan pengamatan, karena menembus lapisan atmosfir bumi yang tertipis. Kemungkinan langit tertutup awan juga lebih kecil di pantai utara Jawa itu.

Yang terakhir sangat penting tentunya bagi para pengamat. "Satu-satunya yang paling ditakuti ialah langit berawan di saat gerhana berlangsung," ujar Aizeman. Menurut perkiraan meteorologi, dibanding daerah lebih ke selatan, curah hujan di pantai utara relatif rendah. Di samping itu angin darat yang mungkin membawa awan, akan terhembus ke atas oleh angin yang bertiup dari arah laut.

Kini tim dari AS, 30 orang ilmuwan, sudah berkumpul di Tanjung Kodok. Peralatan dan instrumen yang mereka bawa, mencapai berat 6 ton, berangsur-angsur mulai dipasang di lokasi. Tim ini terdiri dari ilmuwan berbagai disiplin ilmu, yang disponsori NSF. Di AS sendiri persiapan membentuk tim ini sudah berlangsung sejak tahun 1981.

Beberapa eksperimen penting akan dilakukan. Salah satu ialah mengukur garis tengah matahari -- sesuatu yang terutama bisa dilakukan selama berlangsung gerhana matahari.

Eksperimen lain meliputi penelitian terhadap debu matahari yang berkisar di bidang eklipsika dan hanya terrihat di saat gerhana berlangsung. "Ini untuk mengetahui sifat dan edarannya," ujar Aizeman. Tentu saja eksperimen terpenting ialah pengamatan terhadap korona sendiri. Bagaimana caranya energi dari permukaan matahari berpindah ke korona yang ternyata ribuan kali lebih…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…