Nashar, Dari Suasana Ke Suasana
Edisi: 15/13 / Tanggal : 1983-06-11 / Halaman : 31 / Rubrik : SR / Penulis :
LUKISAN mestinya tumbuh menurut kodrat alam. Seperti pohon yang tumbuh dengan wajar." Nashar, bukan guru kebatinan tapi pelukis, mengatakannya pada hari pertama pembukaan pameran tunggalnya yang kesekian kali, 2-8 Juni di Balai Budaya, Jakarta.
Ada 30 lukisan bertahun 1980-an. Dan "kodrat alam" itu rupanya garis yang meliuk-liuk bebas, warna yang seperti tak beraturan saling berdampingan atau bertumpukan. Ada kesan ketakteraturan, tapi, entah karena kekuatan apa, terasa wajar. Mungkin karena tak terganggunya karya Nashar oleh berbagai hiasan atau efek teknik yang disengaja. Boleh dikata garis dan warnanya lahir apa adanya.
Kualitas karya seperti itu dicapai Nashar lewat jalan cukup panjang. Orang kelahiran Pariaman, Sumatera Barat ini berangkat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…