Allahu Akbar Di Tengah Kecemasan...
Edisi: 16/13 / Tanggal : 1983-06-18 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :
SEPI menguasai lokasi penelitian di Desa Tambakboyo, Boyolali, pada hari berlangsungnya gerhana matahari total (GMT) 11 Juni lalu, cuma beberapa puluh orang yang tampak: peneliti dari Jerman Barat berjumlah 15 orang dipimpin Wilhelm Foerster, ditambah sekitar dua puluh peneliti amatir Indonesia. Sisanya sekitar 40 orang penonton berkerumun agak jauh. Mereka bukan penduduk setempat. Seluruh penduduk desa, sesuai perintah resmi, patuh mengurung diri dalam rumah.
"Bumi ini seperti milik mereka," Guruh Sukarno Putra yang datang ke Tambakboyo beberapa saat sebelum GMT mengomentari kehadiran orang asing tersebut. Putra bekas Presiden Sukarno itu siap menonton matahari dengan film yang terbakar.
Menjelang kontak pertama, Ny. Wilhelm membagikan kertas berwarna perak. Penonton yang semula diam, mulai ikut mencoba menatap langit memakai kertas itu. Ketika keremangan mulai datang dengan suasana menakjubkan, Ny. Wilhelm membolehkan orang menatap langsung GMT dengan mata telanjang, asal tak lama. Banyak yang mengikut, termasuk Guruh yang mulai melepaskan film yang tadi menempel di matanya. "Gila, gila, keindahan yang teramat langka begini kok dilarang dinikmati," seru seorang pemuda.
Kemudian muncul pula seorang penduduk Tambakboyo, Pak Kromo, mula-mula mencoba kertas berwarna perak itu, lalu menatap matahari dengan mata telanjang selama beberapa detik. Lelaki berusia 57 tahun ini, yang mengaku selama gerhana menutup sumurnya atas perintah Lurah, nampak amat kagum akan keajaiban matahari di saat memancarkan korona. Di saat gerhana masih berlangsung, Pak Kromo berlari ke rumahnya lagi untuk sembahyang. Banyak penduduk lain kemudian bersalat di surau, melampiaskan rasa aneh dan ajaib itu dengan puji syukur kepada Tuhan -- walau tak senekat Pak Kromo yang berani melihat gerhana.
Laporan wartawan TEMPO di berbagai lokasi penelitian, senada: masyarakat bisa menikmati matahari dengan mata polos di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?