Dari Putri Malu Sampai Kelelawar
Edisi: 16/13 / Tanggal : 1983-06-18 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :
RASA cemas dan gusar yang menghantui para astronom asing di berbagai lokasi penelitian sehari sebelum GMT, lenyap seketika. Walau ramalan Badan Meteorologi & Geofisika menyebut daerah lintas GMT berawan banyak dan di sekitar Yogyakarta terjadi hujan setempat, langit pada 11 Juni itu sangat cerah. Bahkan sampai GMT usai, langit tetap cemerlang.
"Luar biasa, saya terharu,' ujar Bill Thuem, peneliti dari Cyress Club, Texas, sambil menangis. "Fantastis, sungguh fantastis," komentar Dr. Gunn Akerlindh dari Swedia yang meneliti di Tuban. Pengamat asing di Cepu mengangkat toast meluapkan rasa gembiranya. "Astaga, orang Indonesia kok sembunyi dari keindahan tata surya," kata tiga turis Selandia Baru yang menjadi pengamat amatir di Surabaya.
Sebagian peneliti asing itu sudah kembali ke negerinya. Hasil pengamatan tentang berbagai sifat matahari akan digodok dalam laboratorium di negaranya masing-masing. Hasilnya baru diketahui 3 bulan lagi,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?