Rasputin, Setan Yang Suci

Edisi: 18/13 / Tanggal : 1983-07-02 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :


JAMUAN minum di kediaman Yasupov, lewat tengah malam 16 Desember 1916 itu, adalah sebuah jebakan. Pada malam bersalju itu, Felix Yasupov (suami Putri Irina, kemanakan Tsar Nicholas), Grand Duke Dmitry Pavlovich (saudara sepupu Tsar), V.M. Purishkevich (politikus, anggota parlemen), dan dr. Lazovert (sahabat Purishkevich), bersekongkol untuk membunuh Rasputin.

Para tokoh konservatif ekstrem ini berpikir, dengan mengenyahkan Rasputin mereka menyelamatkan otokrasi Rusia. Menjelang Revolusi Oktober itu kekuasaan Tsar Nicholas memang guncang oleh berbagai rongrongan politis. Kritik atas kebijaksanaannya juga datang dari para anggota Duma -- parlemen -- terutama menyangkut kedudukan Rasputin dalam kekerabatan kerajaan.

Yasupov dan kawan-kawan merasa terpanggil untuk mengurangi ketegangan antara Tsar Nicholas dan para tokoh di pusat pemerintahan itu. Menjelang pembunuhan Rasputin, seperti diceritakan Alex de Jong dalam bukunya The Life and Times of Grigorii Rasputin, Yasupov menulis surat kepada istrinya -- yang sengaja diungsikan ke luar kota. Dalam bahasa yang terselubung ia bilang: "Demi Rusia, saya akan melakukan suatu gebrakan."

Bagi keluarga Tsar Nicholas -- terutama Permaisuri Alexandra -- Rasputin nyaris segalanya. Kepada seorang perwiranya Nicholas pernah berkata, Rasputin "ternyata seorang Rusia yang berpikir sederhana, baik, dan religius." Ucapan itu terungkap dalam buku Robert K. Massie, Nicholasand Alexandra, sebuah karya tentang masa terakhir Kekaisaran Rusia.

Dalam buku itu pula Massie menuturkan, Rasputin bagi Alexandra merupakan "utusan Tuhan untuk dirinya, suaminya, dan Rusia." Ia memiliki semua kelengkapan untuk itu: seorang petani, setia mengabdi Tsar, dan teguh dalam kepercayaan ortodoks. Ia mewakili 'tritunggal' yang sangat bersejarah: Tsar-Gereja-Rakyat. Satu hal lagi, yang tidak bisa dipungkiri: "mukjizat"nya menghentikan perdarahan Alexis, pewaris tahta, yang menderita hemophilia.

Sikap Rasputin sendiri terhadap Nicholas dan Alexandra tidak mengecewakan. Ia hormat tanpa harus merasa menjadi penjilat. "Ia begitu merdeka untuk tertawa, melontarkan kritik, dan bahasanya sering dibumbui dengan kutipan Kitab Suci dan pepatah-petitih Rusia," tulis Massie. Rasputin tidak memanggil junjungannya "Yang Mulia" atau "Yang Dipertuan Agung". Melainkan Batiushka dan Matushka, istilah yang lazim dalam masyarakat petani Rusia untuk Bapak dan Ibu.

Sejak kehadiran Rasputin di Istana Tsarskoe Selo -- lima mil dari St. Petersburg, kini Leningrad -- hari-hari berlalu penuh warna. Biasanya, dari kediamannya di St. Petersburg Rasputin datang berkunjung ke Istana menjelang makan malam. Pada saat seperti itu, Putra Mahkota Alexis sedang bermain di lantai, mengenakan baju tidurnya yang berwarna biru, dan bersiap-siap masuk kamar.

Begitu Rasputin masuk, Alexis dengan sigap mendekat dan duduk di sampingnya. Anak itu lalu terbuai oleh cerita-cerita Rasputin tentang pengalaman perjalanan dan petualangan, dan dongeng-dongeng Rusia kuno.

Ada kisah tentang kuda bongkok; pengelana yang buta dan tanpa kaki, tentang Alyonushka dan Ivanushka dua orang yang mengkhianati Tsaritsa dan berubah bentuk menjadi bebek putih. Juga kisah Baba Yaga si tukang sihir, dongeng Tsarevich Vasily dan si jelita Ratu Elena. Sering sekali kakak-kakak Alexis -- Olga, Tatiana, Marie, dan Anastasia -- ikut pula mendengarkan. Bahkan ayah mereka kadang-kadang menyempatkan diri bergabung.

Suatu senja di musim gugur 1907, Grand Duchess Olga -- adik perempuan paling muda Tsar Nicholas -- pertama kalinya ketemu Rasputin. Ia lalu menuturkan pengalamannya: "Anak-anak tampak begitu tenteram bersama Rasputin. Saya ingat, ketika itu tiba-tiba Alexis menirukan kelinci meloncat. Kemudian Rasputin menggandeng tangannya, juga menuntun kakak-kakak Alexis, menuju kamar tidur. Suasana lalu lengang seperti di dalam kapel. Tak ada cahaya, kecuali yang datang dari lilin di depan ikon, di kamar Alexis. Keponakan saya berdiri mematung di samping Rasputin, yang menundukkan kepala. Mereka tenggelam dalam doa.

"Suasananya begitu mengesankan . . . Kemudian saya menyadari, dari situ Nicky dan Alicky berharap saya juga akan menyukai Rasputin," tutur Duchess Olga. Nicky dan Alicky adalah panggilan akrab untuk Nicholas dan Alexandra.

Malah, di Istana Tsarskoe Selo, Rasputin ternyata tidak hanya berurusan dengan anak-anak Tsar. Ia juga ikut menentukan keputusan-keputusan Kerajaan. Atas permintaan Permaisuri, suatu kali ia dipanggil dan dipertemukan dengan Perdana Menteri Peter Stolypin. Dan segera setelah Stolypin dicopot, penggantinya -- Vladimir Kokovtsov juga mesti menghadapi Rasputin.

Stolypin, laki-laki dengan kemauan dan kekuatan besar, kemudian menceritakan pertemuannya dengan Rasputin di rumah kawannya, Michael Rodzianko, Presiden Duma. "Matanya yang pucat seperti mau menembus seluruh permukaan kulitku, sementara mulutnya komat-kamit menggumamkan kata-kata dari Kitab Suci dalam artikulasi yang tak jelas. Tangannya melakukan gerakan yang aneh, dan saya lalu merasa mual duduk berhadapan dengan cecunguk itu. Dalam keadaan diam terpaku saya pun menyadari bahwa laki-laki brewokan itu memiliki tenaga hipnotis yang dahsyat."

Adegan tersebut, dalam kadar kengerian yang sama, juga menimpa Kokovtsov. "Pada saat Rasputin memasuki ruang kerja saya dan duduk di kursi, saya merasa senewen oleh caranya memandang yang sangat menjijikkan," tuturnya. "Kedua matanya yang cekungdan saling berdekatan itu menghunjam ke arah saya terus menerus, mencoba mengalirkan pengaruh hipnotis. Sewaktu teh dihidangkan, ia merengkuh biskuit dan memasukkannya ke dalam tehnya. Dengan cepat matanya kembali lagi menatap saya. Payah juga saya menghadapi percobaan hipnotisnya. Lalu saya katakan kepadanya, bahwa tatapan seperti itu tak ada gunanya. Saya tak akan terpengaruh.

Stolypin dan Kokovtsov merasa bisa mengatasi pengaruh Rasputin, petani udik dari Siberia itu. Tapi pertemuan itu justru diatur oleh Alexandra untuk menilai mereka. Dan Rasputin melaporkan kepada Tsar: "Keduanya sama-sama tak ada perhatian terhadap diri saya, juga terhadap kehendak-kehendak Tuhan.

Langsung reputasi mereka merosot. Padahal sebagai perdana menteri, keduanya termasuk orang-orang terbaik yang pernah dimiliki Rusia," tulis Pobert K. Massie, ahli sejarah yang menempuh pendidikan di Yale University dan Oxford University.

Gregory Rasputin muncul pertama kali pada 1903, di St. Petersburg, sebagai starets -- orang yang berkaul melarat dan tapabrata, yang mengajukan diri sebagai pemandu jiwa orang yang menderita. Kadang seorang starets bisa menjadi strannik -- pengelana suci yang berlabuh di pusat-pusat keagamaan dan biara. Dalam sejarah Rusia, orang-orang seperti ini bukan barang aneh. Mereka sudah merupakan bagian dari pertumbuhan sekte-sekte keagamaan -- setidaknya sebelum Revolusi Bolsjewik.

Rupanya reputasi Rasputin sebagai starets sudah diketahui tokoh-tokoh Gereja di Ibukota: ketika tiba di sana, dengan lancar ia diterima oleh orang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…