Cak Markeso Di Sepanjang Jalan
Edisi: 19/13 / Tanggal : 1983-07-09 / Halaman : 75 / Rubrik : TK / Penulis :
MATAHARI Surabaya membasuh wajahnya dengan keringat. Dari lorong ke lorong sepatu big boss hitam lusuh yang dipakainya bagaikan mau terlepas. Tak seorang menyilakannya mampir. Hanya sesekali anak-anak menyapanya: "selamat siang Cak Markeso". Padahal hari itu, sudah belasan kilometer kakinya berjalan.
Markeso, laki-laki berusia 63 tahun itu, setiap hari berjalan dan berjalan mengitari kota. Bukan untuk disapa atau diajak mampir, tidak juga agar disuguhi minum. Yang ia butuhkan: ada yang menanggapnya, menyuruhnya bermain ludruk -- lalu memberinya uang. Dan orang-orang di sepanjang lorong, di kampung-kampung Kota Surabaya, tahu keinginan pemain ludruk tunggal itu. Tapi mereka tetap tidak peduli.
Sebaiknya laki-laki bertubuh kurus itu tak pernah jera. Bahkan selama bulan puasa ini semakin banyak kilometer yang dijelajahnya setiap hari. Pagi-pagi di rumahnya di Putat Jaya, dekat daerah pelacuran Gang Dolly Surabaya, mula-mula ia memberi "salam tabik" kepada istri dan kepada 5 ekor kucing kesayangannya. Di ambang pintu rumah kontrakan 3 x 5 meter itu ia menghentakkan kaki kanan dan kiri, masing-masing dua kali secara bergantian -- "agar selamat". Maka dimulailah pengembaraannya hari itu.
Akhir-akhir ini warga Kota Surabaya mengenali pemain ludruk tunggal itu mengenakan baju batik dengan jas tanpa lengan pemberian seorang sastrawan Surabaya. Sehelai sarung melilit di pinggangnya. Matanya yang "khas Markeso", yang juling, ditutupi kaca mata rayband -- hadiah kenalannya yang menjadi dosen di Universitas Airlangga. Sedangkan sepatu big boss tadi adalah pemberian seorang awak TVRI Surabaya.
Ludruk tunggal yang oleh orang Surabaya disebut ludruk garingan agaknya sudah tak digemari lagi. Padahal di tahun 1960, banyak pengamen jenis ludruk ini, baik di kota maupun di kampung. Kini praktis hanya Markeso yang tetap setia ngamen sendirian -- yang ia lakukan sejak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
DICK, SI RAJA SERBA ADA
1984-01-21Pengusaha, 50, perintis toko serba ada, gelael supermarket. juga pemilik restoran kentucky, dan es krim…
PENGAWAL DEMONSTRAN DI MASA TRITURA
1984-01-14Letjen (purn), 60. karier dan pengalamannya, mengawal para demonstran kappi/kami pada saat terjadi aksi tritura…
AHLI NUKLIR, DALAM WARNA HIJAU
1984-01-28Achmad baiquni, dirjen batan, ahli fisika atom yang pertama di indonesia.