25 Tahun Dari Hi Ke Kebon Pala

Edisi: 34/23 / Tanggal : 1993-10-23 / Halaman : 108 / Rubrik : TER / Penulis : LSC


TEATER Populer, pekan lalu merayakan 25 tahun usianya. Inilah grup teater yang bertahan dan melahirkan beberapa sutradara baru: Slamet Rahardjo dan Riantiarno. Pekan ini diluncurkan buku Teguh Karya dan Teater Populer. Di hari-hari berikut banyak acara, antara lain seminar dan pementasan Inspektur Jenderal karya Nikolai Gogol. Berikut wawancara Leila S. Chudori dan Bunga Surawijaya dengan pendiri dan sutradara grup ini, Teguh Karya, yang kini 56 tahun, dan masih membujang.

Bagaimana sejarah berdirinya Teater Populer?

Tahun 1954, setelah lulus SMP saya sudah menentukan bahwa dunia saya dunia teater. Saya ke Yogya untuk belajar di Akademi Seni Drama dan Film, Yogyakarta, tapi hanya tahan setahun, karena merasa ruang lingkupnya kurang luas.

Tahun 1957 saya masuk ATNI (Akademi Teater Nasional Indonesia, di Jakarta), selesai tahun 1961. Saya lulus dalam bidang seni laku, penyutradaraan, dan penataan artistik. Setelah itu saya mengajar di ATNI, selain saya memegang sebuah proyek ATNI yang namanya acting workshop yang berjalan cukup maju. Mereka yang yang ikut workshop inilah, antara lain Slamet Rahardjo, Boyke Roring, N. Riantiarno, yang kemudian menjadi anggota Teater Populer. (Dan mereka rutin pentas di Hotel Indonesia, karena Teguh bekerja sebagai manajer panggung di hotel itu, 1961-1972).

Mengapa disebut Teater Populer?

Asisten manajer bagian kebudayaan Hotel Indonesia Tim Kantoso Danumihardja mengatakan, supaya kegiatan kami legal, bikin saja namanya Teater Populer Hotel Indonesia. Kami setuju saja nama itu.

Pementasan kami yang pertama di Hotel Indonesia adalah Antara Dua Perempuan karya Alice Gesternberg, dan Kammerherre Alving karya Hendrik Ibsen. Setiap bulan kami pentas. Kerja kami gila. Kami latihan dari pukul 10 pagi sampai lima sore. Kemudian kami pentas dua bulan sekali. Kami…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16

Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…

P
Peluit dalam Gelap
1994-04-16

Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.

S
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05

Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…