Fuji Yama, Sang Ibu

Edisi: 24/13 / Tanggal : 1983-08-13 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :


BULAN depan, tepatnya antara 10 dan 15 September, Gunung Fuji bakal meletus. Bakal terjadi gempa bumi raksasa di sekitar Tokyo. Yang paling terancam adalah penduduk di sekitar provinsi-provinsi Yamanashi dan Shizuoka, yang berdekatan dengan Fuji Yama. Gawat, memang.

Untungnya ramalan itu tidak datang dari Kishocho, Badan Meteorologi Jepang. Melainkan dari sebuah buku yang memang berjudul Fuji San Dai Bakuhatsu (Gunung Fuji Akan Meletus), karangan Masatoshi Sagara, 62 tahun.

Penerbit Tokumashoten, Tokyo, mengedarkan buku sensasional ini sejak Agustus tahun lalu. Sudah 350 ribu eksemplar terjual. "Jumlah ini sama sekali di luar dugaan," kata seorang redaktur Tokumashoten kepada Seiichi Okawa, koresponden TEMPO di sana.

Ada dua hal yang membuat karya ini laris bukan buatan. Pertama, penulisnya bukan orang sembarangan. Lulus dari jurusan ilmu pengetahuan alam Universitas Tokyo, tidak kurang dari seperempat abad Masatoshi Sagara mengabdikan diri di Pusat Badan Meteorologi Jepang. Kini ia memimpin kantor swasta yang menjual informasi cuaca kepada pelbagai perusahaan di sana.

Alasan kedua, ramalan Sagara memdetil, sampai ke tanggal letusan segala. Apalagi ia menjamin ramalannya punya kemungkinan 90%. "Bagaimana kalau nanti ternyata salah?" tanya Seiichi Okawa. "Kalau begitu syukurlah," sahut Sagara. "Artinya, kita ditolong oleh kemungkinan yang 10%." Pintar juga.

Yang terang, rakyat, bahkan pemerintah kota di sekitar Gunung Fuji, sempat dibuat cemas. Pertanyaan resmi akhirnya disampaikan kepada pemerintah pusat -- tak kurang oleh, misalnya, seorang anggota Diet, parlemen, dari Partai Sosialis. Dan jawaban datang dari Departemen Perhubungan Jepang yang membawahkan Badan Meteorologi 28 Januari lalu. Apa katanya? Ramalan Sagara "tidak punya dasar ilmiah".

Toh Sagara sendiri tidak bergeming. Bahkan, dengan menyangkal ramalan ini, katanya, "berarti pemerintah menolak opini ilmuwan." Sebab Sagara sampai pada kesimpulan itu berdasar segala data yang dikumpulkannya selama ini.

Kendati dipercayai sebagai gunung berapi yang mati, sebenarnya Fuji diduga banyak orang sebagai masih bekerja. Salah satu yang, mengakui kemungkinan itu ialah Dr. Akira Suwa, vulkanolog Jepang terkemuka. Demikian pula Dr. Fusakichi Omori ahli gempa bumi.

Menurut Omori, sebelum dan sesudah bulan muda dan bulan purnama, paling sering terjadi gempa. Dan kebetulan bulan muda nanti jatuh pada 7 September. Kemudian, antara Juli dan September, bintangnya bintang Mars, Yupiter dan Zuhal akan berbaris tegak. Peristiwa ini biasanya diikuti gejala alam yang luar biasa, misalnya, letusan gunung atau gempa bumi.

"Berdasar perhitungan saya, sekitar 10-15 September nanti taifun akan menyerang Jepang diiringi hujan besar," kata Masatoshi Sagara kepada Seiichi Okawa. Toh Sagara sendiri, menurut rencananya, akan tetap tinggal di Tokyo -- untuk "memberi petunjuk kepada rakyat yang bakal panik".

Tidak jelas berapa persen penduduk Jepang yang percaya padanya. Tapi karena menyangkut Gunung Fuji, masalahnya mudah menjadi hangat. Bukankah selama berabad-abad gunung ini menjadi semacam identitas negeri matahari terbit itu ?

Dalam Undang Undang Dasar Jepang, pasal 1 ayat 1, lambang negara memang Tenno Heika. Ia sekaligus lambang persatuan rakyat Jepang. Tapi secara umum muncul lambang-lambang lain, misalnya bunga sakura. Kemudian, sangat populer, Fuji. Bahkan untuk orang-orang luar negeri.

Beberapa bulan lalu, misalnya, stasiun televisi NHK menyiarkan program khusus pendidikan SD di luar negeri. Di situ si wartawan meminta anak-anak SD di Eropa menggambar apa saja tentang Jepang.

Hampir semua anak menggambar sepeda motor dan mobil, serta kata-kata Sony, Honda, Toyota. Sebagian lagi melukiskan peralatan audio. Tapi hanya sedikit yang menuliskan Tenno ataupun Sakura. Setelah nama-nama barang konsumsi, yang muncul dalam jumlah lumayan banyak adalah Gunung Fuji.

Dengan ketinggian 3.775,63 meter, dan dengan salju abadi yang menudungi puncaknya, Fuji Yama memang elok dipandang dari segala penjuru.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…