Anton Tetap Di Desa
Edisi: 27/13 / Tanggal : 1983-09-03 / Halaman : 78 / Rubrik : TK / Penulis :
BEGITU memasuki ruang kerjanya, suatu pagi pekan lalu, Anton Sudjarwo tersenyum melihat dua karangan bunga kecil di atas mejanya yang berlapis kaca. Tidak jelas siapa pengirimnya. Mungkin orang luar atau kawan sekerjanya yang enggan menyebutkan identitas. Tetapi ia tahu, itulah pernyataan simpati dan ucapan selamat atas keberhasilannya meraih hadiah Magsaysay dari Pemerintah Filipina.
Hadiah uang bernilai US$ 20.000 itu diberikan dalam suatu upacara di Manila, 31 Agustus. Anton sendiri sampai saat berangkat ke Manila hari Minggu lalu, masih tetap bertanya-tanya. "Saya tak tahu, apa alasan panitia di sana memberikan hadiah itu," katanya. Ia hanya membaca di koran-koran hadiah Magsaysay ini dikaitkan dengan Yayasan Dian Desa yang dipimpinnya, untuk bidang kepemimpinan dalam masyarakat. Ia dinilai berjasa menggerakkan penduduk pedesaan agar mampu berdiri sendiri dengan penerapan teknologi tepat guna.
"Hadiah itu berarti beban," ujar lelaki 36 tahun ini. Ia sendiri merasa petualangannya dalam memecahkan pelbagai persoalan pedesaan bukanlah keberhasiannya secara pribadi. "Itu adalah hasil kerja bersama penduduk desa juga," kata laki-laki asal Pekalongan ini.
Petualangan Anton di desa-desa bukanlah barang baru. Sejak kecil ia suka keluyuran, keluar masuk desa. Bersama beberapa temannya, kalau liburan sekolah tiba, anak tertua bekas pengusaha batik ini pergi ke lereng Bukit Pagilaran, selatan Pekalongan yang terkenal dengan perkebunan teh. Bahkan sampai ke Batur dan Dieng, berhari-hari. "Saya sendiri tidak tahu, kenapa dulu suka keluyuran ke desa-desa," kata Anton.
Tamat dari SMA di Semarang, tahun 1964 ia menjadi mahasiswa di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
DICK, SI RAJA SERBA ADA
1984-01-21Pengusaha, 50, perintis toko serba ada, gelael supermarket. juga pemilik restoran kentucky, dan es krim…
PENGAWAL DEMONSTRAN DI MASA TRITURA
1984-01-14Letjen (purn), 60. karier dan pengalamannya, mengawal para demonstran kappi/kami pada saat terjadi aksi tritura…
AHLI NUKLIR, DALAM WARNA HIJAU
1984-01-28Achmad baiquni, dirjen batan, ahli fisika atom yang pertama di indonesia.