Selamat Jalan, Pangeran Perdamaian
Edisi: 23/13 / Tanggal : 1983-09-10 / Halaman : 18 / Rubrik : LN / Penulis :
BERAWAL dari Gereja Santo Domingo, pagi berkabung untuk Ninoy mencapai puncak dalam curahan hujan selama hampir satu jam. Suasana berakhir dalam cahaya lilin di Manila Memorial Park.
Di taman yang luas ini, Chris Gonzales, 48 tahun, sudah menunggu sejak pukul 9 pagi. Berjaket kuning, pekerja sosial dari Bulacan itu sengaja datang ke Manila untuk memberi penghormatan kedua dan terakhir kepada Benigno "Ninoy" Aquino, yang terbunuh di landasan bandar udara Manila, 21 Agustus silam.
Gonzales jelas hanya satu titik dari garis prosesi panjang hari itu. Jarak yang ditempuh rombongan jenazah sebenarnya hanya 26 km, tapi arak-arakan baru sampai di tujuan dalam tempo 11 jam. Tidak seorang menduga akan demikian lama.
Pada misa pagi di Santo Domingo, Kristine, gadis bungsu keluarga Almarhum Aquino, mengucapkan terima kasih kepada sang ayah "untuk hari-hari bahagia yang telah dilalui bersama". Pemimpin misa sendiri tak ketinggalan. Dalam khotbahnya yang panjang, berintikan seruan rujuk nasional yang diperjuangkan Ninoy, Kardinal Sin akhirnya menyanjung…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…