Slilit Sang Kiai

Edisi: 28/13 / Tanggal : 1983-09-10 / Halaman : 82 / Rubrik : KL / Penulis : NAJIB, EMHA AINUN


TAK jelas apa bahasa Indonesianya, tapi ia biasa disebut slilit. Kalau habis ditraktir makan sate, biasa ada serabut kecil sisa daging nyelip di antara gigi -- itulah slilit.

Slilit sama sekali tak penting. Tak pernah jadi urusan nasional. Tak berkaitan dengan setiap kampanye pembangunan. Koran tak pernah mengcovernya. Para ilmuwan atau penyair tak pernah mengingatnya. Bahkan satu-salunya produksi ekonomi yang punya urusan dengannya disebut 'tusuk gigi' -- bukan 'tusuk slilit'. Padahal slilitlah yang ditusuk.

Namun, begitulah, slilit pernah memusingkan seorang kiai di alam kuburnya, bahkan mengancam kemungkinan suksesnya masuk surga. Ceritanya, dia mendadak dipanggil Tuhan, sebelum para santrinya siap untuk itu. Murid-murid setia itu, sesudah menguburkan sang kiai, lantas nglembur mengaji berhari-hari -- agar diperkenankan ketemu roh beliau…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…