Pengembara Dari Sawah Ke Sawah

Edisi: 30/13 / Tanggal : 1983-09-24 / Halaman : 56 / Rubrik : PAN / Penulis :


PEMUDA kurus tinggi itu duduk setengah mengantuk di tepi Kali Sibelis, 3 km di utara Kota Tegal, Jawa Tengah. Siang itu, tubuhnya dinaungi sebuah kemah darurat beratap plastik. Di dekatnya tergeletak peralatan memasak, kompor gas yang dipompa, dua panci, dua tong kecil berisi air bersih, dan beberapa botol berisi minuman. Dengan celana panjang yang lusuh, pemuda itu terkadang keluar dari kemah dan melihat sekeliling sungai.

Samsudin, 22 tahun, bukan seorang pramuka. Ia penggembala bebek. Bahkan lebih tepat disebut juragan bebek. Ia mempunyai lima tenaga upahan untuk mengawasi sekitar 1.000 ekor bebek gembalaannya.

Mengaku tak sempat menamatkan sekolah dasar, Samsudin mulai menggiring bebek sejak 1980. Pada mulanya, ayahnya, Dalawan, yang sudah jadi penggembala bebek sejak 1970, memberi modal 100 ekor bebek. Dengan modal itu, anak kedua dari sepuluh bersaudara ini berkelana menggembalakan bebek dari desa ke desa di sekitar Kecamatan Sumur Panggang, Tegal.

Tidak setiap sawah bisa digembalai bebek, apalagi kalau padinya belum dipanen. "Bahkan setelah sawah dipanen, saya harus minta ijin dulu apa boleh membawa bebek ke sana," tutur Samsudin. Kalau diijinkan, tentu saja ia beruntung banyak. "Biaya pemeliharaan tak ada sama sekali, bebek kenyang, dengan butir-butir padi sisa panen," ujarnya.

Seratus bebek sebagai modal utamanya, setelah musim panen bisa menghasilkan telur rata-rata 80 butir sehari. Sementara itu, pedagang telur sudah siap menampungnya. Tahun 1980-an, Samsudin ingat benar, harga telur bebek Rp 80 sebutir, sehingga penghasilan kotor sehari Rp 6.400. "Jika tidak menemukan sawah yang baru selesai dipanen, saya harus membeli makanan ternak," katanya. Berarti, sehari menghabiskan Rp 1.500 untuk 10 kg…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

B
BIARLAH SERIBU WARTEG BERKEMBANG
1983-02-05

Ada sekitar 10 ribu warung tegal di jakarta. ciri khasnya, murah dan merakyat, akan tetap…

G
GENERASI SIONG YANG MAKIN PUDAR
1983-04-09

Rokok siong terancam punah, pabrik satu-satunya mati, dan penggemar semakin kurang.

S
SALERO MINANG ATAU PADANG DI...
1983-05-28

Usaha mengembalikan citra restoran minang ke bentuk aslinya, sebagai langkah, dibentuk armindo (asosiasi restoran minang…