Mencari Air Di Pelimbahan
Edisi: 30/13 / Tanggal : 1983-09-24 / Halaman : 62 / Rubrik : LIN / Penulis :
HARI belum terang benar. Namun, di sepanjang jalan raya yang membelah Kelurahan Karet Kuningan, Jakarta Selatan, sudah berderet ember plastik berwarna-warni. Ada pula kaleng berbagai ukuran. Pemilik ember dan kaleng itu dengan sabar menunggu, sambil memperhatikan kesibukan di pabrik batik tempat mereka menaruh segala harapan.
Yang diharapkan mereka itu, yang antre sejak subuh, adalah air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, terutama untuk memasak dan minum.
Penduduk Karet Kuningan yang jumlahnya sekitar 40.000 jiwa, sebagian besar menggantungkan kebutuhan air bersih dari kemurahan hati pengusaha pabrik batik. Sumur penduduk, yang rata-rata kedalamannya 20 meter, sudah kering sejak tiga tahun lalu. Diperdalam menjadi 35 meter dengan pompa listrik, hasilnya tetap sia-sia. Di mulai musim hujan pun, saat Jakarta kebanjiran, sumur kedalaman 20 meter tetap kering," kata seorang penduduk. Penyebabnya? Penduduk menuding pabrik batik sebagai biang- keladinya. Seperti yang dikatakan Sudjadi, Staf RW 07 Kelurahan Karet Kuningan, perusahaan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…