Lapangan Tenis Tanpa Garis

Edisi: 31/13 / Tanggal : 1983-10-01 / Halaman : 82 / Rubrik : KL / Penulis : WINARNO, BONDAN


SEORANG penulis di Kompas mencatat pengalamannya di Amerika Serikat. "AS adalah negara bebas-freedom country,"tulisnya. "Tetapi teman saya diderlda US$ 16 karena menyeberang Jalan sembarangan."

Lucu. Namun ini contoh yang begitu sederhana dan tepat untuk menjelaskan logika yang rumit; bahwa kebebasan pun berarti tanggung jawab. Kita sering menggalaukan kedua pengertian ini.

Anda pemain tenis? Nah, Anda bebas untuk bermain atau tidak bermain. Anda pun bebas untuk memukul bola atau membiarkannya lewat. Tetapi jelas Anda terikat pada garis-garis yang menujuri lapangan. Ada kesepakatan yang membatasi: bola yang jatuh di luar garis disebut out, dan menentukan biji. Anda toh tidak bisa bermain di lapangan yang tidak ada garisnya? Pun tidak bisa bermain tenis di lapangan bulu tangkis.

Beberapa minggu yang lalu, di Wall Street Journal tampak sebuah iklan sehalaman dari Dr. Edward Teller. Doktor Teller ini bukan penemu formula es teler yang alpukat, kelapa muda, dan nangka itu. Iklan itu memang tidak untuk mengiklankan es teler. Siapakah dia?

"I was not the only victim of the New York Times," begitulah pernyataannya, yang menjadi tajuk iklan itu. "Saya bukan korban satu-satunya koran New York Times." Lho?

"Tanggal 28 April 1983, saya menyatakan di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…