Penghematan, Tanpa Panggung... ; Langkah Baru

Edisi: 33/13 / Tanggal : 1983-10-15 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :


KESEDERHANAAN sering jadi ucapan, tapi apa yang tampak hari itu memang mengesankan. Upacara peringatan hari ulang tahun ABRI 5 Oktober lalu di Senayan selesai dalam waktu kurang dari dua jam. Tidak ada pesawat jet yang ikut menderu dalam flypass. Tidak ada demonstrasi satu batalyon pasukan diterjunkan. Hidangan untuk hadirin cukup sebungkus kue dan satu dus teh. Semuanya efisien, dan memenuhi tujuan: sebuah hari kelahiran tidak dilupakan.

Juga sebuah pola baru telah ditunjukkan. Tahun ini hanya enam brigade pasukan yang ikut upacara. Tidak ada pasukan yang didatangkan dari luar Jakarta. "Jadi, tidak ada biaya untuk pengangkutan pasukan, biaya akomodasi, dan sebagainya," kata seorang perwira Hankam. Bila ada yang agak istimewa tahun ini, itu cuma Pameran Industri dan Teknologi Hankam di Istora Senayan yang dibuka Presiden Soeharto dan Ny. Tien. Berbagai peralatan ABRI yang dimiliki, termasuk peluru kendali Exocet, untuk pertama kalinya dipamerkan kepada umum.

Tidak adanya demonstrasi kegiatan operasional atau kemahiran militer itu telah dipertimbangkan jauh-jauh hari. Panglima ABRI Jenderal L. Benny Moerdani memang menghendakinya. "Kesederhanaan ini bukanlah berarti berkurangnya penghormatan dan penghargaan kita terhadap Hari ABRI kebanggaan kita itu," kata Jenderal Benny pada pidatonya di TVRI. Alasan kesederhanaan ini, menurut Pangab, adalah "keprihatinan yang mendalam akan keselamatan kesinambungan pembangunan nasional yang sedang dihambat kesulitan akibat resesi dunia."

Namun, tak berarti ABRI, di bawah Jenderal Benny, adalah ABRI masa resesi. Di balik itu semua, Jenderal Benny agaknya memanfaatkan Hari ABRl itu sebagai titik awal dan suatu kebijaksanaan barunya: bagaimana menyusun suatu ABRI yang cocok untuk Indonesia kini dan di masa depan yang nampak. Kabarnya, hal itu diuraikannya dalam Rapat Pimpinan (Rapim) ABRI 1983 yang berlangsung di Jakarta 26-29 September lalu.

Sebelumnya, dalam kunjungan peninjauannya ke berbagai daerah, kebijakanaan baru ini telah diuraikan Benny. Dalam perintah harian 1 April 1983, Pangab dengan jelas meneantumkan soal penghematan dan peningkatan efisiensi serta keterampilan profesional. Dan Rapim yang dihadiri 146 pejabat teras ABRI itu merupakan forum paling tepat bagi Pangab untuk menyampaikan kebijaksanaan pimpinan ABRI itu secara lebih terperinci.

Kebijaksanaan yang akan melahirkan perubahan cukup besar itu pada dasarnya bukan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?