Jejak-jejak Sepeda Di Medan Perang
Edisi: 34/13 / Tanggal : 1983-10-22 / Halaman : 43 / Rubrik : SEL / Penulis :
SERDADU tiba-tiba melompat dari sepeda. Ia menjatuhkan diri ke tanah, dan segera beraksi. Dor!
Pemandangan seperti itu sama sekali tak ganjil dalam suasana perang di masa-masa lalu - bahkan sampai pertengahan abad ke-20, di beberapa negeri. Barang siapa di tahun 1942 telah menginjak usia remaja, tatkala bala tentara Tenno Heika masuk ke Indonesia, misalnya, boleh ingat perlengkapan khusus- para prajurit Jepang itu. Yakni sepeda kayu yang bisa dilipat, digendong, dan ringan sekali. Hitung-hitung, "sepeda telah membuktikan peranan milternya yang aktif selama 90 tahun" - ujar Jim Fitzpatrick, dalam tulisannya di majalah Hemisphere, yang terutama mencatat penggunaan kendaraan itu di Australia.
Memang belum diungkapkan secara tepat sejak kapan sepeda mengambil bagian di dalam sejarah militer negara; benua selatan itu. Tetapi, setidak-tidaknya dalam empat perang besar yang melibatkan tentara Australia Perang Boer, dua Perang Dunia, dan jangan lupa Perang Vietnam - sepeda tercatat sebagai sarana pengangkutan yang tidak boleh disepelekan.
Kendaraan yang mulai dikembangkan dengan pesat sejak 1890 itu memang bisa dibilang sebagai bagian dari suatu era teknologi transportasi. Sejak disainnya yang pertama, tak terhitung penemu yang menambahkan sesuatu pada alat yang juga disebut 'kereta angin' atau 'pit' (Jawa) atau 'basikal' (Malaysia) ini. Ban mati, tanpa angin, yang membuat pantat si penunggang merasa pedas bila sepeda menempuh jalan buruk dan ini masih kita alami di tahun-tahun pertama 1950-an - sudah berganti dengan ban hidup. Kerangka sepeda pun dibuat lebih ringan, dengan pilihan logam dan disain khusus. Jari-jarinya dibuat lebih kuat, dan kemampuan menikungnya pun dipertajam.
Sepeda juga merupakan alat transpor pribadi pertama di dunia ini yang dibuat secara besar-besaran. Penemuan paling penting setelah 1890 ialah 'roda gila' - freewheel, yang oleh paman-paman kita biasa disebut 'priwil'. Ketika itu tentu disambut dengan riang gembira oleh para umat sepeda.
Kemudian ditemukan rem tabung 'rem tromol' - dan sistem pengalihan kecepatan dalam beberapa tingkat, yang di Indonesia diwakili oleh sepeda Raleigh, misalnya.
Sepanjang 1890-an, penggunaan sepeda untuk keperluan militer masih terbatas. Tetapi paling tidak kendaraan itu sudah berperan dalam Perang Spanyol-Amerika. Dalam Perang Yunani-Turki, ada cerita tentang seorang reporter surat kabar yang berkeliaran mencari berita dengan menunggang sepeda.
Dalam pada itu, riset…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…