Reagan Dan Kecemasan Dunia Ketiga ; Aku Mau Menang
Edisi: 37/13 / Tanggal : 1983-11-12 / Halaman : 12 / Rubrik : LN / Penulis :
SAAT-saat genting lewat sudah. Pasukan marinir AS kembali ke Fort Bragg setelah dengan "gemilang" menunaikan misinya di Grenada. Tapi tidak berarti Presiden Ronald Reagan bisa santai. Ia segera dihadapkan pula pada acara kunjungan ke Pasifik dimulai 9 November.
Semula tiga negara ASEAN - Muangthai, Filipina, dan Indonesia - masuk dalam jadwal perjalanan Reagan, tapi kemudian dicopot. Ini gara-gara pergolakan di Manila semakin panas saja. Kini tinggal Jepang dan Korea Selatan yang, jika ditilik pada agenda perundingan, tampaknya benar-benar akan diperlakukan serius oleh Reagan.
Pengawalan ketat menyertai presiden AS itu sejak dari Washington. Begitu Reagan melangkahkan kaki ke tangga pesawat Air Force One, 150 agen rahasia AS bertanggung jawab akan keselamatannya. Tidak ketinggalan dibawa sebuah mobil, yang panjangnya 6,3 m, dengan kaca tahan peluru. Selama di Jepang, Reagan akan mendapat pengawal tambahan sebanyak 20.000 polisi tiap hari.
Bersama-sama wartawan Jepang, diperkirakan ada 600 nyamuk pers yang akan mencatat langkah Reagan di meja perundingan - khususnya dalam hal perdagangan yang masih mengganjal dan membuat kaku.
Tapi dari agenda diketahui, masalah pertahanan diprioritaskan ketimbang masalah perdagangan. Mengapa? Bukan tidak disadari oleh tim penasihat Reagan bahwa menekan Jepang agar menaikkan anggaran pertahanannya bisa berbalik menjadi bumerang. Itulah yang terjadi memang. Gejala anti-AS selama ini sudah meletup di banyak tempat.
Hanya kebetulan, September dan Oktober berselang, terjadi penembakan pesawat KAL di atas Sakhalin dan ledakan bom di Burma, hingga mata mereka terbuka akan "bahaya Utara". Dua peristiwa berdarah itu diduga akan memudahkan PM Jepang Yasuhiro Nakasone memperoleh dukungan lebih besar untuk rencana-rencana militernya. Sebuah buletin khusus menyambut Reagan, yang diberi judul Japan and The United States in Search of Peace, berbicara tentang kedua negara yang sekarang mengemban tugas mempertahankan perdamaian dan stabilitas di Asia, bahkan di dunia.
Kebijaksanaan pemerinah Reagan, menurut Jenderal…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…