Museum Affandi Yang Mulai Muram
Edisi: 08/23 / Tanggal : 1993-04-24 / Halaman : 110 / Rubrik : SR / Penulis : RFA
TIDAK sebagaimana biasanya, hampir setiap hari kompleks Museum Affandi di tepi Kali Gajah Wong, Yogyakarta, kini ramai dikunjungi orang. Itu karena ada peringatan 1.000 hari kematian sang pelukis.
Puncak kegiatan berlangsung hari Minggu, 11 April lalu, dengan acara pemberian Affandi Award, yang juga disebut sebagai "Tali Kasih Affandi", kepada pelukis muda Dede Eri Supria. Acara dimeriahkan dengan pergelaran tari Umbul Donga Kembang Srengene oleh Suprapto Suryodarmo dari Pedepokan Lemah Putih, Solo, dan konser musik oleh Jaduk G. Ferianto dengan komposisi 1.000 Hari Affandi di Awang-Awang.
Di balik kemeriahan itu, semua ahli waris sang maestro sedang pusing tujuh keliling. Museum Affandi terancam gulung tikar karena ketiadaan biaya. "Kami mungkin cuma bisa bertahan beberapa bulan lagi untuk membiayai museum ini," ujar Kartika. Menurut putri sulung Affandi ini, simpanan hasil penjualan lukisan Affandi sudah semakin menipis untuk membiayai kegiatan museum yang setiap bulan menghabiskan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…