Sedap Malam Di Tengah Sawah
Edisi: 42/13 / Tanggal : 1983-12-17 / Halaman : 29 / Rubrik : LIN / Penulis :
DUKUH Lumpangbolong, 7 km dari Kota Bangil Jawa Timur, berubah wajah. Dahulu, dukuh ini terkenal sebagai sarang tukang santet. Kini, dunia hitam itu agaknya sudah menjadi bagian masa lalu. Sekarang, yang diperbincangkan justru keharuman. Bukan dalam arti kiasan, tetapi harum semerbak bunga mawar, bunga melati, dan bunga sedap malam.
Kehidupan penduduk di dukuh itu, yang berpenduduk 1375 jiwa, terbilang makmur. Rumah tembok berjejer rapi, semuanya dilengkapi pesawat televisi. Lingkungan desa pun bersih, tak ada sampah berceceran.
Awal "kemakmuran" dimulai sekitar tahun 1970, ketika seorang petani punya ide yang, waktu itu, dinilai menyimpang. Kadir, 45, mengajak penduduk'meninalkan tanaman padi untuk diganti dengan bunga. Masyarakat Jawa, menurut Kadir, tak bisa lepas dari tradisi berbunga-bunga, baik untuk sesajen maupun berziarah. Dalam pengamatan Kadir belum pernah ada perkebunan bunga secara khusus, kecuali tanaman bunga hias.
Menyanjung bunga, Kadir pun menjelek-jelekkan padi. "Menanam padi tak bisa meningkatkan taraf hidup.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…