Akhir Dari Kehidupan Bermasyarakat?

Edisi: 42/13 / Tanggal : 1983-12-17 / Halaman : 83 / Rubrik : BK / Penulis :


PERADILAN YANG SESAT Oleh: Hermann Mostar Penerbit: PT Grafiti Pers, Jakarta, 1983, 215 halaman

SERING kita dengar para pembela dalam pleidoinya mengatakan, "Peradilan adalah benteng terakhir, di mana seharusnya keadilan dilindungi dan ditegakkan." Harapan begitu besar terhadap peranan peradilan sebenarnya tidak salah. Karena, bagaimanaDun konflik-konflik kita, mestilah diperLkan pengaturan dan kata putus. Supaya ada kriteria mana yang boleh dan mana yang tidak. Mana yang salah dan mana yang benar, dengan segala sanksi-sanksinya, agar kehidupan normal bisa berjalan.

Tapi, nyatanya, peradilan sering sekali "sesat", tidak adil, sehina kita mesti waspada menjagainya agar ia selalu sehat walafiat. Sebab, kalau peradilan ternyata sakit, impoten, dan bahkan mati, ke mana kita menyelesaikan konflikkonflik? Berontakl Main hakim sendiri Honore de Balac menasihati agar kita selalu mempercayai peradilan, meskipun dengan sikap kritis. Sebab, sekali peradilan tidak dipercaya, "itu adalah akhir dari kehidupan bermasyarakat," petuahnya.

Hermann Mostal (1901-1973)…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16

Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…

U
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16

Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…

K
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16

Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…