Asas Tunggal Di Bulan Maulud
Edisi: 43/13 / Tanggal : 1983-12-24 / Halaman : 18 / Rubrik : NAS / Penulis :
ASAS tunggal Pancasila masih menjadi buah bibir. Kali ini sasarannya bukan cuma organisasi bernapaskan politik. Tetapi juga organisasi kemasyarakatan dan keagamaan. "Pemantapan Pancasila sebagai asas organisasi kemasyarakatan sama sekali tidak dimaksudkan untuk mengurangi arti dan peranan agama dalam kehidupan bangsa," kata Presiden pada sambutan peringatan Maulud Nabi Muhammad s.a.w. Jumat pekan lalu.
Di depan pejabat tinggi dan para ulama yang berkumpul di Istana Negara, Presiden mengakui andil yang tidak kecil organisasi keagamaan itu bagi perkembangan bangsa, bukan cuma terbatas pada bidang agama. "Namun, adalah suatu keharusan bagi kita bersama untuk mengikat berbagai bentuk kegiatan itu dalam pangkal tolak dan arah yang sama," kata Presiden. "Yaitu membangun masyarakat Pancasila yang sosialistis religius." Karenanya, Presiden lantas menegaskan, "Kita memandang perlu lebih memantapkan Pancasila sebagai asas politik dan asas kemasyarakatan bangsa."
Agaknya, penegasan Pak Harto ini akan menjadi gamblang seandainya rancangan undang-undang (RUU) organisasi kemasyarakatan sudah disahkan. Seperti diungkapkan Mensesneg Sudharmono dalam pengarahannya di depan Musyawarah Nasional Korpri minggu lalu, seluruh organisasi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?