Hari-ahri Yang Tetap Hari-hari Yang Luput

Edisi: 44/12 / Tanggal : 1983-01-01 / Halaman : 34 / Rubrik : SEL / Penulis :


SELAMAT tahun baru. Dalam tata almanak yang dipakai mayoritas penduduk dunia zaman ini, 1 Januari ini anda memasuki bilangan tahun 1983. Tak soal, awal tahun ini terletak di bulan Januari, dan bukan Maret. Pada hal andai penanggalan yang kita pakai sekarang ini tetap mengikuti jabang bayinya yang Romawi, baru tiga bulan lagi kita memasuki tahun baru. Januari ini baru akan menjadi bulan ke-11, Februari bulan ke-12, dan -- jangan lupa -- ada bulan penutup. Yakni bulan ke-13, Marcedonius namanya.

Syahdan, mulanya ilmu perbintangan dikaitkan dengan perbuatan dewa-dewa. Semua benda langit pun diberi nama para dewa. Matahari, bulan dan planet-planet sendiri memang memegang peranan penting dalam upacara sembah berhala agama purba. Para pendeta yakin, mereka harus mengamati langit dengan penuh perhatian agar bisa menyembah dewa-dewa dengan patut.

Dengan kebiasaan itulah ilmu perbintangan mulai melayani umat manusia. Kumpulan pengamatan para pendeta berabad-abad itu pada akhirnya melahirkan almanak, yang ternyata memang sangat berguna. Tanpa almanak, tentu saja, manusia purba terpaksa hanya bisa mengikuti gejala-gejala alam yang dekat saja: burung-burung berpindah tempat, tibanya musim hujan, musim durian, musim ikan kembung. Tapi pergerakan benda-benda langit seperti diamati para pendeta itu merupakan pedoman yang lebih teliti dari sekedar gejala-gejala alam fauna dan flora.

Baru seorang Nabi Musa yang mengajarkan -- menurut catatan yang dinisbatkan padanya -- bahwa bukan dewa-dewa, tetapi Tuhanlah yang menciptakan benda-benda di langit. Dan Tuhan pun bersabda: "Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun" (Kejadian 1:1 4b). Atau, dalam kalimat Quran: "Dialah yang menciptakan matahari benderang dan bulan gemilang, dan ditetapkan-Nya untuknya posisi-posisi, agar kalian tahu bilangan tahun dan perhitungan" (10:5).

Betapapun, lahirlah berbagai almanak bangsa-bangsa purba yang besar -- seperti Mesir, Babilonia, Maya/Aztec, Cina, India, Persia .... Sebagian berdasar matahari dan sebagian bulan. Almanak Romawi sendiri termasuk jenis kedua --seperti juga almanak Hijri, atau almanak Jawa. Hanya saja, almanak yang Romawi itu terbilang membingungkan. Pembaca kita dari Bogor, Julius C. Rumpak, yang menulis karangan ini, mencatat karakter kalender Romawi yang jadi alas penanggalan kita sekarang ini beserta riwayat perkembangannya.

Ada 12 bulan dalam setahun, menurut orang Rum. Nama-namanya: Martius, bulan Dewa Mars; Aprilis, bulan 'pembukaan', ketika bumi mulai terbuka dari tutupan salju; Maius, bulan Dewa Yupiter; Junius, bulan Suku Junii ; Quintilis, Sextilis, September, October, November, December, semuanya berarti bulan-bulan ke-5 sampai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…