Di Antara Bunyi Bel Dan Suara Juri ; Lomba Bidang Studi
Edisi: 48/12 / Tanggal : 1983-01-29 / Halaman : 27 / Rubrik : PDK / Penulis :
KESEMBILAN murid akhir itu berdiri di depan. Masing-masing dipisahkan papan di kanan dan kiri. Di tiap ruang yang terbentuk oleh papan itu tersedia kertas untuk menjawab soal. Di samping kiri, terpasang kertas soal. Tentu saja ada pula supidol, untuk menuliskan jawaban.
Tiga juri duduk di depan. Anak-anak itu, selain bisa membaca sendiri soalnya juga bisa mendengarkan salah seorang anggota juri yang membacakannya lewat pengeras suara.
Bila "tet" bel berbunyi, supidol harus segera ditaruh lagi. Seorang panitia akan maju ke depan, membacakan satu per satu jawaban kesembilan anak itu. Dan tiap kali jawaban selesai dibaca, anggota juri yang tadi membaca soal lalu memberi penilaian langsung: nol kalau salah, lima kalau betul.
Sementara itu seorang pencatat nilai di samping kiri ruang di Lantai II Pusat Pengembangan Kesenian DKI, Kuningan itu lalu menuliskan nilai-nilai tersebut dalam kolom yang sudah disediakan.
Suasana tegang tapi asyik. Mula-mula senyap, lalu suara anggota juri yang membaca soal, lalu bunyi bel. Dan kemudian suara pembaca jawaban. Lalu penilaian juri. Lantas tepuk tangan penonton sekitar 150 orang,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…